Penyuluhan Pertanian Oleh Mahasiswa KKN UNILA di Kecamatan Way Panji
Jabungonline.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Tahun 2025 yang ditempatkan di Desa Sidoharjo, Sidoreno, Sidomakmur, Bali Nuraga, Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian.
Kegiatan yang berlangsung Kamis (6/2/25) ini merupakan salah satu program kerja KKN UNILA se Kecamatan Way Panji pada sektor pertanian yang berlokasi di Balai Desa Sidoharjo. Tema kegiatan ini adalah "Penyuluhan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi dan Jagung".
Dalam kegiatan ini, Mahasiswa KKN UNILA bekerja sama dengan Kecamatan Way Panji serta kelompok tani Se Kecamatan Way Panji. Pemateri yang dihadirkan terdiri dari empat dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pertama, Prof. Dr. Ir. Hamim Sudarsono, M. Sc. Kedua, Prof. Dr. Ir. Cipta Ginting, M. Sc. Ketiga, Dr. Ir. Sudi Pramono, M.S. Keempat, Ir. Muhamad Nurdin, M.Si.
"Banyaknya hama pada tanaman padi seperti, wereng, kupu dan parahnya lagi serangan tikus yang kemudian melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan pada hari ini," ujar Fajar Priwannata selaku Ketua Pelaksana.
"Oleh karena itu mengenal dan memahami OPT utama pada suatu tanaman menjadi sangat penting, agar dapat melakukan langkah-langkah pengendalian OPT dengan tepat dan berhasil guna dalam menjaga kuantitas dan kualitas produksi", kata Fajar, mahasiswa Fakultas Pertanian UNILA.
Adapun Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau Hama dan penyakit yakni Hama Tanaman Padi yang meliputi penggerek batang padi, ganjur (Hama pentil), wareng batang coklat (WBC), Tikus, Ulat Grayak, Hama Putih, Hama putih palsu (HPP), walang snagit dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, akademisi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Secara bergantian menjelaskan terkait prinsip penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) .
"Ada empat prinsip yang digunakan dalam PHT yang pertama budidaya tanaman sehat. Tanaman yang sehat mempunyai ketahanan ekologis yang tinggi terhadap gangguan OPT. Sehingga dengan budidaya tanaman sehat ini tujuan akhirnya yang ingin di capai adalah tingkat produksi yang optimal dan aman dari gangguan OPT", Kata akademisi UNILA.
Kedua, pelestarian musuh alamai. Musuh alami merupakan faktor yang penting pengendali OPT untuk dilestarikan dan dikelola agar mampu berperan secara maksimal dalam pengaturan populasi OPT di alam.
Selanjutnya, ketiga pengamatan secara teratur, pengamatan ekosistem pertanaman yang teratur dan secara rutin oleh petani merupakan dasar analisis untuk pengambilan keputusan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
"Prinsip berikutnya yakni petani sebagai ahli PHT, sehingga petani sebagai pengambil keputusan di lahannya sendiri, hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisa ekosistem serta mampu menetapkan keputusan pengendalian OPT secara tepat sesuai dengan prinsip PHT", jelasnya.
Peserta yang merupakan petani terlihat cukup antusias mengikuti penyuluhan ini. Suprihatin, petani Desa Sidoharjo menuturkan bahwa kegiatan ini cukup membuka wawasan petani khususnya dalam pengendalian hama. "Dengan materi yang disampaikan, kami memahami teknik pengendalian hama sehingga tidak serampangan dan instan", ujarnya.
Kepala Desa Sidoharjo, Marjana menuturkan "harapan kami dengan adanya kegiatan hari ini akan memberikan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat", pungkasnya.
Post a Comment