Tren Belanja Kekinian Berbalut Hiburan yang Terancam Padam
Jabungonline.com - Berbelanja kini makin mudah jelas bikin dompet resah. Bentuk godaannya juga beragam. Flash sale dan diskon tanggal kembar masih kurang?
Kini ada tren baru promo dan jualan lewat live streaming di media sosial dan e-commerce yang dikenal dengan nama shoppertainment. Pernah dengar? Atau udah pernah beli?
Apa itu shoppertainment?
Ini merupakan istilah gabungan dari shopping dan entertainment.
Shoppertainment jadi tren terbaru dalam berbelanja online yang memanfaatkan interaksi di media sosial dan e-commerce seperti live streaming serta bentuk hiburan lainnya.
Di sini, konsumen bisa membeli barang secara langsung ketika penjual melakukan live streaming.
Platform yang dipakai juga beragam. Ada TikTok Shop dan Instagram Shop untuk platform media sosial. Sedangkan untuk e-commerce, ada Lazada dan Shopee.
Alasan shoppertainment menjadi tren baru berbelanja
- Memanfaatkan rasa FOMO (takut ketinggalan momen) dari calon konsumen yang membuat mereka impulsif dalam berbelanja dan langsung melakukan pembelian saat live streaming berlangsung.
- Harga yang ditawarkan penjual saat live streaming juga biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga biasa di e-commerce.
- Mudah digunakan dan menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan interaktif.
Shoppertainment menjadi peluang cuan baru para pelaku usaha di tahun 2023
Memiliki jumlah penduduk yang besar, Indonesia juga menjadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan shoppertainment di Asia Pasifik.
Menurut survei dari TikTok dan Boston Consulting Group (BCG) mengungkapkan bahwa peluang shoppertainment di Asia Pasifik diproyeksikan meroket dengan nilai transaksi (Gross Merchandise Value/ GMV) sekitar 1 triliun dolar AS pada tahun 2025.
Bahkan, Indonesia diproyeksi menyumbang 26% dari total GMV Asia Pasifik di tahun 2025. Tertinggi di antara negara lainnya.
Sayangnya, salah satu platform shoppertainment di Indonesia ditutup per Oktober 2023
Platform shoppertainment tersebut adalah TikTok Shop, yang akan berhenti memfasilitasi transaksi e-commerce per 4 Oktober 2023 pukul 17.00 demi menghormati dan mematuhi hukum Pemerintah RI.
Ini karena kebijakan terbaru dari Pemerintah RI lewat Permendag 31 Tahun 2023 sebagai penyempurnaan Permendag 50 Tahun 2020 pada 26 September lalu.
Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan aturan main (playing field) yang setara dan adil bagi e-commerce di Tanah Air.
Salah satu poin aturannya adalah melarang media sosial yang juga memiliki fitur layaknya e-commerce.
Praktik tersebut dikhawatirkan akan memicu monopoli pasar dan persaingan tak sehat serta mengancam UMKM dengan toko offline.
Dampak ditutupnya TikTok Shop di Indonesia
- Menghambat pertumbuhan UMKM yang sebelumnya sangat mengandalkan TikTok Shop.
- Pelaku usaha kehilangan akses ke jangkauan pasar luas, berkat fitur dan algoritma For Your Page (FYP) yang sangat menguntungkan di TikTok Shop.
- Banyak orang yang kehilangan sumber penghasilan, karena selain penjual yang dirugikan, para Content Creator, TikTok Affiliate, hingga Host Live Streaming kehilangan pekerjaan mereka.
Kebijakan terbaru tersebut jelas membuat masa depan shoppertainment di Indonesia terancam padam.
Semoga pelarangan TikTok Shop dapat ditemukan solusi dan titik temunya. Perlu ada aplikasi tersendiri khusus TikTok Shop mungkin?
***
Penulis: ASA
Post a Comment