Catatan "Anak Jabung" yang Merantau
Jabung Online - Sejauh apa pun kamu pergi, kamu akan selalu punya tempat untuk pulang, yaitu keluarga.
Di saat saya kemarin berpergian selain bertemu sahabat lama yang jarang jumpa saya bertemu orang baru. Satu diantarayang ku jumpai adalah anak satu kampung dengan daerah tempat ku lahir.
Satu minggu kami berjalan mengelilingi pulau bali di sela-sela pekerjaannya di sebuah tempat yang tak jauh dari pantai canggu yang indah itu.
Kegigihan niat untuk mencari nafkah dan belajar berjuang dan bertanggung jawab membuatku takjub dan salut.
Jauh dari sanak keluarga ia merantau untuk mencari nafkah serta pengalaman hidup sebelum pulang menetap di kampung halaman.
Menjadi anak rantau mengajarkan kepada kita untuk hidup mandiri dan menjadi sosok yang lebih kuat. Merantau merupakan hal yang menantang bagi sebagian orang.
Jauh dari orang tua, menghadapi lingkungan baru, dan melakukan segalanya sendiri menjadi momen tak terlupakan sebagai anak rantau. Suka dan duka tentu mewarnai kehidupan saat merantau.
Anak rantau juga memiliki banyak keistimewaan. Merantau bisa membuat makin semangat berkarya agar ketika kembali ke daerah asal sudah sukses dan bergelimang prestasi.
Bebera tahun lalu Saat di rantau memang sangat merindukan tanah kelahiranku, namun setumpuk kerinduan ini akan kalah oleh kebutuhan. Dan ketika aku pulang ke tanah kelahiran aku membawa pengalaman dan kenangan saat di tanah perantauan.
Syair imam syafi'i tentang perantau yang jadi motivasi ketika dulu aku di tanah perantauan:
"Tidak ada tempat bagi orang yang berakal dan beradab untuk beristirahat, tinggalkanlah tanah kelahiran dan mengasingkandirilah."
"Dan singa jika ia tidak keluar dari belantaranya maka tak akan dapat menerkam mangsa, anak panah pun jika tidak keluar dari busurnya maka tak akan mencapai sasaran tembak."
#jalancerita
#berjalansambilbercerita
Post a Comment