Banyak Orang Keturunan Jawa di Suriname, Bagaimana Kisahnya?
Jabung Online - Apakah kamu pernah mendengar sebuah negara bernama Suriname di kawasan Amerika Selatan? Siapa sangka, negara kecil ini ternyata punya hubungan yang erat dengan Indonesia. Di sana banyak orang-orang keturunan Jawa. Bahkan ada 15% dari seluruh populasi yang mencapai 1 juta orang.
Bagaimana kisah orang-orang Jawa tersebut bisa ‘nyasar’ ke Suriname?
Dimulai dari Migrasi
Pada tahun 1890, ada 94 orang Jawa yang tiba di Suriname setelah melakukan perjalanan dari Batavia selama 2 bulan. Sejak saat itu, banyak orang-orang Jawa yang datang. Sampai tahun 1939, totalnya sudah lebih dari 30 ribu orang.
Mereka bermigrasi karena dibawa oleh orang-orang Belanda di sana untuk dipekerjakan sebagai buruh kontrak di perkebunan hingga pertambangan. Setelah lama berada di Suriname, hanya sebagian kecil orang yang kembali ke tanah air. Selebihnya memutuskan menetap di Suriname.
Kehidupan Keturunan Jawa di Suriname
Mereka pun melakukan kawin campur dengan penduduk lainnya. Sehingga sampai sekarang, keturunan orang Jawa masih terus bertambah. Saat ini, diperkirakan ada 80.000 orang keturunan Jawa.
Meskipun bahasa nasional Suriname adalah bahasa Belanda, tapi mereka juga masih menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Meskipun bahasa tersebut telah mengalami akulturasi dan bercampur dengan bahasa lokal.
Nggak cuma orang keturunan Jawa yang hidup di Suriname. Ada juga warga keturunan India dan Afrika. Mereka hidup berdampingan. Walaupun dulu mereka hanya bisa bekerja sebagai buruh, namun kini kehidupan mereka sudah lebih baik dengan bekerja sebagai guru, kepala desa, hingga pemimpin partai politik.
Lanskap Suriname mirip seperti Indonesia dengan kebun dan hutan. Jadi, mungkin ketika berkunjung ke sana, kamu akan merasa seperti masih di tanah air. Kamu masih bisa menikmati hiburan lewat siaran radio atau TV khusus orang Jawa di sana. Maka tak heran jika penyanyi campur sari seperti mendiang Didi Kempot memiliki jumlah fans yang sangat banyak di Suriname.
Walaupun sudah lama tinggal di Suriname, mereka juga tetap ingin menjalin koneksi dengan keluarga jauhnya di tanah air. Sehingga mereka aktif bertukar pesan lewat internet. Terkadang, mereka menyempatkan untuk mengunjungi Indonesia mengunjungi kerabat jauhnya.
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih terus berusaha untuk melestarikan budaya Jawa di sana, supaya nggak tergerus oleh arus globalisasi. (Red)
Post a Comment