Lubuklinggau Jadi Penyumbang Positif COVID-19 Terbesar Kedua di Sumsel
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Sabtu, di Palembang mengatakan 12 tambahan kasus positif di Lubuklinggau itu berstatus lokal dan masih berasal dari klaster rumah sakit sehingga pihaknya meminta masyarakat terus waspada
"Lebih baik sekarang anggap saja semua orang sudah tertular, dengan demikian maka rasa kewaspadaan dan kepedulian menjaga diri akan lebih serius lagi," kata Yusri.
Ia merinci 12 tambahan kasus tersebut yakni kasus 247 (perempuan 30 tahun), kasus 248 (laki-laki 29 tahun), kasus 249 (laki-laki 3 bulan), kasus 250 (laki-laki 30 tahun), kasus 251 (laki-laki 26 tahun), kasus 252 (laki-laki 41 tahun).
Kasus 253 (laki-laki 29 tahun), kasus 256 (laki-laki 36 tahun), kasus 257 (perempuan 26 tahun), kasus 265 (perempuan 30 tahun), kasus 266 (perempuan 27 tahun), dan kasus 267 (laki-laki 28 tahun).
Dari total 35 kasus tersebut, kasus paling banyak berasal dari Kecamatan Lubuklinggau Barat II (delapan kasus), disusul Timur I (tujuh kasus), Barat I (enam kasus), Selatan II (enam kasus), Utara II (empat kasus), Timur II (dua kasus), dan Selatan I (dua kasus).
Sedangkan Kecamatan Lubuklinggau Utara I belum ada kasus.
Selain itu tiga kasus sudah dinyatakan sembuh dan sejauh ini belum ada kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga ada 33 kasus aktif dalam pengawasan isolasi di wilayah zona merah tersebut.
Gugus tugas meminta masyarakat Lubuklinggau mematuhi imbauan pemerintah khususnya terkait mobilisasi orang antar daerah, sebab penularan dari Lubuklinggau juga menyebar ke daerah tetangga, terutama mengingat posisi kota tersebut sebagai perlintasan tiga provinsi (Sumsel, Jambi dan Bengkulu).
"Kasus positif itu 70 persen Orang Tanpa Gejala (OTG), jika OTG tidak menyadari kondisinya lalu berpindah-pindah maka penularannya ikut kemana-mana," katanya.
Sementara kasus positif COVID-19 di Sumsel hingga 9 Mei telah mencapai 278 kasus, tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona kuning) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.
Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus, demikian Yusri. (Ant)
Post a Comment