Blak-blakan Takmir Masjid Kampus: Tolong Catat Baik-baik UGM Gak Suka UAS
Jabung Online - Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) mengisi kuliah umum bertempat di Masjid UGM dengan tema 'Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek): Pondasi Kemajuan Indonesia'. Kegiatan tersebut rencananya akan diadakan Sabtu (12/10/2019) pukul 12.45 WIB hingga selesai.
Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, mengatakan pembatalan dilakukan karena kegiatan itu tidak selaras dengan jati diri UGM.
"Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan nonakademik dengan jati diri UGM," ujar Iva kepada wartawan, Rabu (9/10/2019).
Ketua Takmir Masjid UGM, Drs Mashuri Maschab, menilai, penolakan itu cuma alasan menutupi ketidaksukaan UGM.
"UGM nggak menyukai UAS. Tolong dicatat baik-baik, karena saya tadi sudah mengatakan saya ini orang jujur, saya nggak mau berbohong," kata Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Mashuri Maschab, saat ditemui di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (9/10/2019).
"Saya nggak akan menutup-nutupi. Saya akan berbicara ke publik, apa yang sebenarnya terjadi.... Karena yang melarang (kuliah umum UAS di Masjid Kampus UGM) bukan saya," ungkapnya.
Ketidaksukaan UGM terhadap UAS ditangkap Mashuri saat ia bertemu dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Djagal Wiseso dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Bambang Agus pagi tadi.
Dalam pertemuan itu, kata Mashuri, pimpinan kampus menghendaki agar kuliah umum UAS dibatalkan. Berbagai macam alasan dikemukakan pimpinan UGM, di antaranya UGM mendapat desakan dari alumni dan sosok UAS dianggap kontroversial.
"Alasannya macam-macam, katanya dia (UAS) kontroversial, tapi yang disebut itu karena banyak tekanan dari alumni, macam-macam.... Kalau kita bicara tekanan, itu kan harus balance, ada yang pro dan kontra, itu harus diperhatikan," ujarnya.
Saat ditanya apakah alumni yang mendesak UGM adalah pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Mashuri mengatakan pimpinan kampus tak menyebut secara spesifik.
"Dia (Djagal) nggak bilang. Sampai saya bilang alumni itu apa yang sering ke masjid, yang berinfak ke masjid (kampus UGM)? Kalau alumni (mendesak) pakai WA, dia tinggal di Jakarta, di Manado, ya kan nggak fair kalau dijadikan alasan," pungkas dia.
Sumber: detikcom
Post a Comment