Semburan Lumpur dan Gas dari Sumur Pantek Warga Cilacap
Jabung Online - Dua hari terakhir ini warga Cilacap, Jawa Tengah dibikin heboh oleh semburan lumpur dan gas yang terjadi di tengah sawah di Dusun Gumarang, Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya.
Fenomena langka ini lantas diunggah oleh pengguna media sosial dan viral di berbagai linimassa. Informasi yang beredar, ketinggian semburan lumpur di Cilacap mencapai ketinggian 20 meter lebih.
Berbagai spekulasi beredar usai tersebarnya video tersebut. Ada yang menyebutnya sebagai gas, sumur minyak, hingga menghubungkannya dengan hal tak masuk akal.
Misalnya, seperti yang diunggah akun Facebook Ryan Greenmotion. Dalam unggahan videonya, ia menuliskan keterangan sederhana soal semburan lumpur di sawah Dusun Gumarang, Sikampuh. Ia hanya mengatakan peristiwa semburan lumpur itu terjadi menjelang magrib.
“Doakan semoga tidak terjadi apa2 ya lur,” tulis Ryan dalam keterangan videonya.
Unggahan ini lantas menjadi viral. Sejak diunggah Sabtu malam (13/7/2019), hingga Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB, unggahan video ini telah dibagikan sebanyak 240 kali.
Meski berketerangan sederhana, beragam komentar mulai bernada khawatir, lucu hingga nyeleneh membanjir dalam unggahan ini. Misalnya, komentar yang ditulis oleh akun Aan Susanto.
Ia menghubungkan semburan lumpur itu dengan fenomena yang sama, namun dalam skala lebih besar, lumpur Lapindo yang menenggelamkan perkampungan dan menyebabkan warga dievakuasi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
“Yang ngerine mbok kaya lumpur lapindo. Bisa bisa kota cilacap ilang,” tulis Aan, dalam kolom komentar.
Ada pula yang menghubungkan semburan lumpur ini sebagai tanda-tanda kiamat. “Tanda tanda akhir zaman,” tulis akun Dikadikau.
Namun begitu, tentu saja lebih banyak yang berharap agar semburan lumpur itu berhenti sehingga petani bisa beraktivitas di sekitar lokasi. Lainnya, berdoa agar semburan lumpur itu tak berdampak negatif untuk masyarakat, terutama petani yang memiliki lahan di sekitar pusat semburan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kroya, Edi Purwanto membenarkan peristiwa ini. Semburan lumpur itu berasal dari sumur bor atau sumur pantek yang dibuat oleh warga Cilacap untuk mengairi sawahnya.
Menurut dia, setelah kedalaman sumur bor cukup dan telah dipasang pipa, muncul suara semacam air mendidih dari dalam sumur bor. Mendadak, lumpur menyembur tinggi ke atas.
Ketinggian semburan lumpur diperkirakan mencapai enam hingga delapan meter. Proses pengeboran pun dihentikan.
“Jadi ada suara gemluthuk dari dalam sumur bor. Kemudian muncul semburan lumpur. Kejadiannya itu Sabtu sore,” ucapnya, Minggu malam (14/7/2019).
Begitu memperoleh laporan adanya semburan lumpur, personel BPBD mengecek lokasi. Informasinya, pada Minggu sore, semburan telah berhenti.
Namun, suara ‘gemlutuk’ semacam air mendidih dari dalam sumur bor masih terdengar. Karenanya, ia mengimbau agar warga tak terlebih dahulu beraktivitas di sekitar lokasi. Namun, ia juga meminta agar masyarakat tak panik dengan fenomena alam ini.
Dia mengaku belum mengetahui penyebab semburan gas ini. Namun, dari informasi yang beredar, semburan disebabkan keberadaan gas. Untuk memastikannya, pada Senin akan dilakukan pengecekan oleh dinas terkait. (Lt6)
Post a Comment