Gerindra Minta Jokowi Evaluasi Direksi Bank Mandiri
"Sangat tidak masuk akal bank terbesar di Indonesia dan bank sudah yang sudah listed di pasar saham mengalami kekacauan sistem IT yang menyebabkan kepanikan dan kerugian nasabah akibat saldo para nasabah berkurang," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, pihak direksi Bank Mandiri tidak bisa hanya meminta maaf saja dengan alasan tengah melakukan pemeliharaan sistem IT, namun harus ada pertanggungjawaban dari direksi dan komisaris Bank Mandiri.
"Jelas ya kalau sistem IT yang dipelihara terus saldo nasabah bisa berkurang itu sangat tidak mungkin terjadi," katanya.
Ia pun menduga ada sesuatu yang tidak beres di Bank Mandiri dan sistem IT ini bisa merugikan Bank Mandiri secara sengaja.
Baca Juga:
Dari peristiwa ini tentu saja bisa jadi sebuah hambatan bagi keberhasilan aktivitas bisnis di Indonesia yang sedang dikembangkan oleh pemerintahan Joko Widodo.
Akibat peristiwa tersebut, tambah dia, juga bisa menyebabkan kepercayaan publik dan nasabah terhadap keamanan dana mereka jika disimpan di bank Mandiri mulai dipertanyakan dan diragukan.
"Namun demikian, peristiwa ini jangan membuat para nasabah Bank Mandiri untuk menarik dananya. Kita tetap harus membesarkan bank milik BUMN ini," ucap Arief.
Sebelumnya, Bank Mandiri meminta masyarakat tidak mengakses layanan mobile banking (M-banking) untuk sementara waktu karena dikhawatirkan berdampak pada proses perbaikan.
Perbaikan yang dimaksud yakni penelusuran gangguan yang membuat saldo nasabah bertambah maupun berkurang secara drastis pada Sabtu pagi.
Gangguan itu terjadi akibat adanya kesalahan saat akan dilakukan perpindahan dan pemeliharaan proses dari sistem inti ke cadangan yang rutin dilaksanakan setiap akhir hari.
Sekitar 10 persen nasabah Bank Mandiri mengalami kehilangan atau pertambahan saldo secara tiba-tiba. (Ant)
Post a Comment