250-an SMK Swasta di Lampung Kurang Murid
Djumadi. | Andi Apriyadi/Jejamo
Jabung Online – Sebanyak 252 dari 367 sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Provinsi Lampung tidak terpenuhi kursi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019.
Menurut Ketua Forum MKKS SMK se-Provinsi Lampung Djumadi, berdasarkan data yang dihimpun, seharusnya ada 367 SMK swasta semuanya terpenuhi kuota PPDB-nya.
“Tetapi sejauh ini ada sekitar 70 persen SMK swasta tidak terpenuhi kuotabya, sekolah tersebut menyebar di seluruh daerah. Banyak sekolah negeri membuka jurusan-jurusan baru,” ujar Kepala SMK 2 Mei Bandar Lampung ini, Senin, (1/7/2019).
Djumadi mengatakan, masyarakat saat ini lebih memilih sekolah negeri ketimbang sekolah swasta. Padahal, sesusai pedoman Permendikbud Nomor 22 tahun 2016, setiap jenjang idealnya maksimal 24 rombongan belajar (rombel).
“Tetapi sekarang hanya sekitar 9 rombel saja di setiap sekolah per jenjangnya. Rombelnya hanya 36 siswa. Maka itu, di dalam mengelola pendidikan SMK harus memiliki komitmen pada bidang studi keahlian dan jangan sampai dicampur aduk,” terangnya.
“Kalau jurusan teknologi itu harus sesuai bidangnya. Sehingga murid yang diterima bisa mencapai target untuk bisa masuk ke dunia kerja,” sambungnya.
Ia berharap dengan pembukaan bidang keahlian, termasuk guru yang berkompeten dan cukupnya laboratorium, membuat lulusan bisa bersaing di dunia kerja.
“Pemerintah juga harus memikirkan pendidikan di sekolah swasta. Karena dengan membagi siswa ke sekolah swasta diharapkan ada pemerataan pendidikan,” paparnya.
Dia menambahkan, sekolah swasta tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika ada kekurangan siswa di sekolah, seharusnya ada solusinya.
“Belum lagi ditambah banyaknya pembangunan unit sekolah bangunan (USB) oleh sekolah negeri. Sehingga makin tidak tercapainya, termasuk adanya 20 persen dari 108 sekolah negeri yang tidak terpenuhi kursinya,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
Post a Comment