Peringati Sumpah Pemuda, BEM Seluruh Indonesia Adakan Aksi di Depan Istana Negara
Jabung Online - 29 Oktober 2018 Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengadakan aksi nasional memperingati 90 tahun sumpah pemuda. Aksi yang di laksanakan di Jakarta ini memiliki target Istana Negara. Massa aksi melakukan long march dari Tugu Kuda menuju Istana Negara yang dimulai pada pukul 13.30. Massa aksi yang dipimpin langsung oleh koordinator pusat aliansi BEM-SI, Muhammad Fauzul Adzim ini membawa 11 tuntutan yang dirumuskan dari kajian TUGU RAKYAT (Tuntutan Pembangunan Pro Rakyat) yang disusun bersama oleh Koordinator Isu dan Wilayah BEM-SI yaitu;
1. Penuhi 20% Anggaran Pendidikan di Seluruh Indonesia sesuai amanat UUD dan tingkatkan kesejahteraan guru
2. Hentikan campur tangan negara, dalam hal ini menristekdikti dan rektor dalam upaya mengakhiri demokrasi kampus
3. Menjamin kesehatan nasional yang berkelanjutan, terjangkau, bermutu dan berkeadilan sesuai dengan amanat UU No. 23 tahun 1992
4. Wujudkan kesejahteraan nelayan dengan menerapkan program poros maritim Indonesia
5. Berantas mafia pertanian dan wujudkan swasembada PAJALE
6. Tegas dalam implementasi revolusi mental dalam membuat paying hukum perilaku LGBT dan membuat regulasi
7. Laksanakan agenda pemberantasan korupsi dan mafia hukum demi terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan
8. Wujudkan pembangunan infrastruktur yang berpihak pada rakyat kecil
9. Menuntut pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dan mengevaluasi segala kebijakan ekonomi yang tidak pro rakyat
10. Menuntut pemerintah untuk menghentikan perusahaan-perusahaan dan ekspansi lingkungan yang merugikan rakyat
11. Wujudkan kedaulatan Sumber Daya Alam untuk kemakmuran rakyat dengan melaksanakan amanat Pasal UUD 1945
Aksi yang diikuti oleh 42 kampus dari seluruh Indonesia ini diisi dengan orasi oleh koordinator isu dan wilayah terkait 11 tuntutan yang dibawa. Masa aksi tiba di depan istana pada pukul 15:32. Setelah itu break sholat ashar dan dilanjutkan kembali setelah shalat ashar dan istirahat.
Pada pukul 16:25 Koordinator Pusat BEM SI dan Koordinator Lapangan (Moh. Wildan Habibie) melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian. Negosiasi berlangsung cukup alot. Negosiasi dilakukan karena massa aksi meminta izin kepada aparat untuk maju. Menurut Fauzul, massa aksi seharusnya diizinkan untuk lebih maju karena menurut satelit jarak massa aksi terdepan dengan istana negara masih sekitar 250m. sedangkan dalam undang-undang seharusnya jarak maksimal massa aksi dengan istana negara sejauh 100m.
Selama negosiasi berjalan, retorika dari beberapa koordinator isu dan koordinator wilayah disampaikan. Negosiasi berakhir pada pukul 17:12 dengan hasil tidak adanya kesepakatan antara pihak mahasiswa dan aparat. Pada pukul 17:12 sudah mulai terjadi dorong-dorongan pada massa aksi sebelah kanan. Sempat terjadi chaos pada pukul 17:14 dikarenakan tindakan represif salah satu aparat. Pihak kepolisian mulai memakai microfon untuk menenangkan mahasiswa dan aparat karena massa aksi bagian depan mulai bentrok dengan aparat. Beberapa aparat yang sebelumnya belum menghadapi massa aksi mulai maju dan membantu menertibkan.
Pukul 17:15 massa aksi mulai tenang kembali, dan pihak panitia aksi mulai menyiapkan untuk gimmick banner namun dihalang-halangi oleh aparat. Pukul 17:17 koordinator lapangan meminta massa aksi untuk tetap tenang. Selang satu menit setelahnya kembali terjadi chaos dikarenakan adanya provokator. 17:19 polisi mundur dan koordinator lapangan meminta mahasiswa untuk tenang dan duduk. Kemudian massa aksi ditenangkan oleh koordinator pusat.
Pukul 17:21 Aksi banner #JokowiJKGagal dan kartu merah mulai disiapkan. Aksi baliho dan kartu merah dimulai pada pukul 17:40. Aksi ini berupa pembentangan baliho dengan gambar Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan hashtag #JokowiJKGagal dilanjut pengan pemberian kartu merah sebagai simbol bahwa Jokowi - JK telah melakukan pelanggaran besar dengan gagal memenuhi janji - janjinya saat kampanye dan tidak berhasil menyelesaikan permasalahan di negara ini. Tepat pukul 17:52 aksi selesai dan massa aksi dibubarkan.
Tertanda
Presiden Mahasiswa
BEM U UNILA
Koordinator Pusat BEM SI
Muhammad Fauzul Adzim
Post a Comment