Asumsi Nilai Tukar Rupiah Tahun 2019 Tidak Realistis
Foto: detik
Jabungonline.com - Anggota Badan Anggaran Abdul Hakam Naja menilai target asumsi nilai tukar rupiah tahun 2019 yang ditetapkan pemerintah di kisaran Rp13.700 – Rp14.000 dianggap tidak realistis. Hal itu diungkapkan dalam rapat panja yang membahas asumsi dasar kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan tahun 2019.
"Bagaimana nilai tukar Rp13.700 hingga Rp14.000. Hari ini saja nilai tukar sudah Rp14.350. Artinya tekanan nilai tukar dari waktu ke waktu akan terus meningkat," tuturnya di Ruang Rapat Banggar, Gedung DPR, Jakarta, Senin (02/7/2018).
Menurut Hakam nilai tukar rupiah ke depannya masih akan terus tertekan. Mengingat Bank Sentral AS, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya. Sehingga target nilai rupiah dinilai sangat tidak sesuai dengan dinamika perekonomian global sehingga perlu direvisi dan realistis.
Ia menuturkan bahwa nilai tukar rupiah tahun 2019 lebih tepat berada di asumsi dalam rentang Rp13.700 - Rp14.200, itu lebih realistis. Pelemahan nilai tukar juga harus diwaspadai pemerintah. Sebab hal itu akan menambah beban pemerintah khususnya dari sisi utang luar negeri untuk energi.
Diketahui selain indikator nilai tukar rupiah, proyeksi ekonomi makro APBN 2019 yakni pertumbuhan sebesar 5,2-5,6 persen, inflasi 2,5-4,5 persen (year-on-year) dan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 4,6-5,2 persen. Kemudian terkait dengan target pembangunan disepakati tingkat pengangguran terbuka 4,8-5,2 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9,5 persen, rasio gini 0,38-0,39, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 71,98. (hs/sc)
Post a Comment