Busro: Tidak Ada Indikasi Kesungguhan Pemerintah Menyelesaikan Kasus Novel
Novel Baswedan/Net |
Begitu pandangan Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah Busro Muqqodas terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Menurutnya, kasus penyerangan dengan air keras itu tergolong sederhana, namun sudah setahun berjalan, kepolisian belum menemukan pelaku.
Mantan Ketua KPK periode 2010 itu menilai tidak ada keseriusan dari Presiden Joko Widodo untuk ikut menyelesaikan kasus tersebut. Di sisi lain masyarakat terus meminta kejelasan pemerintah mengenai kasus penyerangan yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.
"Sudah satu tahun. Tidak ada indikasi kesungguhan dari pemerintah," ujar Busro di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).
Lebih lanjut Busro menilai tidak adanya keseriusan Jokowi dapat dikategorikan pemerintah tidak berpihak pada aktor utama penyerangan Novel.
Menurutnya untuk mengungkap aktor atau dalang dibalik kasus ini diperlukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) seperti yang dilakukan saat mengungkap kasus kematian aktivis Munir.
Kenapa presiden tidak membentuk TGPF yang dulu pernah dibentuk dalam kasus Munir? Sampe sekarang enggak ada respon. Inilah yang saya katakan, selevel Presiden enggak ada respons. Menunda nunda sampai satu tahun," ujar Busro.
Sebelumnya Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal menjelaskan Polri yang menagani kasus ini mengaku telah bekerja maksimal untuk menangkap pelaku hingga aktor dibalik penyiraman Novel.
Dari hasil pemeriksaan 80 saksi itu, kata Iqbal penyidik telah mendapatkan petunjuk juga keterangan yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, sambung mantan Kapolres Jakarta Utara ini Kepolisian terus bergerak ke depan dalam upaya mengungkap peristiwa yang membuat mata kanan Novel Baswedan tidak berfungsi dengan baik. [JO/rmol]
Post a Comment