Banser Wonosobo Ancam Habisi Habib Rizieq, HTI dan FPI, Apakah Ini Bukan Ujaran Kebencian?
Banser NU
Jabungonline.com - Dalam sebuah video yang telah beredar luas di media sosial, tampak tokoh Banser NU di Wonosobo berapi-api berorasi diatas panggung, membakar semangat para anggota banser.
Bahkan mereka menyebut setan dan iblis pada FPI dan HTI serta lainya yang ingin melawan ulama dan menghancurkan Indonesia.
Pertanyaanya apakah ini masuk ujaran kebencian? mengingat orator melemparkan statment dengan penuh berapi-api langsung menuduh dan main fitnah tanpa bertemu saling sapa dan silaturahmi.
Sungguh memperihatinkan melihat kondisi umat saat ini
Banyak yang menyayangkan video orasi dalam video tersebut, umat Islam yang harusnya bersaudara malah saling mengancam.
Yang beginian ni, mudah di adu domba sama orang paham komunis dan syiah, banser vs FPI, padahal sama-sama muslim,, mikir,,,, kalu kau mati dlam pertarungan itu di jamin masuk neraka,,,, tulis akun Sigit Marwanto dalam komentarnya di halaman FP Media Oposisi
Di kesempatan yang laian Ustadz Abdul Somad pernah berpesan:
Semua Mazhab dan Gerakan Islam Itu Bersaudara! Yuk Saling Melindungi
Mazhab Syafi’i, Hanafi, Hanbali, Maliki, Gerakan NU, Al-Washliyah, Muhammadiyah, Hizbut Tahrir, Ikhwanul Muslim, FPI, Persis, Jamaah Tabligh, dan gerakan-gerakan lainnya; itu semua adalah bersaudara.
Sama-sama “la ilaha illallah muhammad rasulullah”.
Jangan mau diadudomba oleh orang lain maupun hawa nafsu sendiri hanya karena khilafiyah spele yang biasa.
Masih banyak hal-hal yang sudah jelas disepakati yang lebih layak kita diskusi agar semakin baik diperjuangkan.
Sebagai masyarakat tentu kita akan melihat Polri apakah yang seperti ini akan di usut atau dibiarkan seperti kasus Viktor Laiskodat. Karena selalu berbeda bila itu berkenaan dengan kelompok yang kritis dan dianggap bersebrangan dengan penguasa langsung ditindak seperti Jonru Ginting dan juga yang lainya. langsung dituduh takfiri anti Pancasila dan seterusnya.
Kita tunggu saja apakah tetap berat sebelah. [MO]
Post a Comment