Dunia Masih Menanti Pengumuman Resmi Trump Terkait Status Al-Quds
Presiden AS, Donald Trump. (aljazeera.net)
Jabungonline.com – Washington. Tampaknya dunia masih menantikan pengumuman resmi Presiden Donald Trump terkait pengakuan Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, Israel. Disebutkan, pengakuan tersebut dilakukan dengan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds. Sebuah keputusan yang mengabaikan para sekutu Arab AS dan menyepelekan eskalasi kecaman dari seluruh dunia.
Dilansir Aljazeera.net, rencananya Trump akan menyampikan pidatonya pada hari ini, Rabu (06/12/2017) pukul 18:00 waktu setempat. Disebutkan, dalam pidato itulah Trump akan mengumumkan keputusannya terkait status Al-Quds, yang juga telah menjadi bahan kampanyenya saat pemilihan presiden silam.
Para pejabat AS tampk menyebut keputusan ini merupakan langkah yang mengakui dua fakta. “Fakta sejarah yang menyebut bahwa kota itu merupakan ibukota keagamaan kaum Yahudi, serta fakta lapangan bahwa kota itu merupakan pusat pemerintahan Israel,” kata mereka.
Mereka menambahkan, Trump juga akan mengumumkan langkah-langkah Kementerian Luar Negeri dalam memulai proses pemindahan kedutaan ke Al-Quds, yang akan memakan waktu hingga tiga sampi empat tahun. Dijelaskan, keputusan ini atas rekomendasi dan dukungan dari penasihat sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, serta Jessen Greenbalt selaku perwakilan AS untuk perundingan internasional.
Keputusan kontroversi Trump ini bukan tanpa pertentangan di kalangan lingkar satu pemerintahannya. Disebutkan, Wakil Presiden Mike Pence dan Dubes AS untuk Israel David Friedman sebagai kelompok yang mendesak keputusan segera dieksekusi. Sementara Menlu Rex Tillerson dan Menhan James Mattis disebut-sebut sebagai kelompok yang menentang.
Hingga saat ini, belum ada satupun kedutaan negara-negara lain yang kantornya di Kota Al-Quds. Jika keputusan benar-benar direalisasikan, maka AS menjadi negara pertama yang akan meletakkan kedutaannya di kota suci unat Islam tersebut. Bahkan disebutkan, Trump juga telah menyampaikan niat pemindahan ini kepada para pemimpin Palestina, Yordania, Mesir, Saudi dan PM Israel.
Trump Tak Peduli
Keputusan Trump terkait status Al-Quds telah menimbulkan gejolak kemarahan rakyat Palestina. Tapi tampaknya, pergerakan resmi Arab tidak berpengaruh banyak terkait sikap yang akan diambil.
Diwartakan, Otoritas Palestina telah mendesak digelarnya Sidang Darurat Liga Arab. Sementara Menlu Yordania mengumumkan, negaranya akan mengupayakan pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada dua hari, Sabtu dan Ahad mendatang.
Bahkan, Raja Yordania telah memperingatkan Trump terkait dampak dari keputusan yang akan diambilnya itu. Menurutnya, keputusan Trump akan membahayakan keamanan dan stabilitas Kawasan. Sementara Raja Salman menyebutkan, pemindahan kedutaan AS ke Al-Quds merupakan tindakan yang dapat memprovokasi seluruh Umat Islam.
Hal senada juga disampaikan Kemenlu Qatar. Disebutkan, Qatar menolak segala tindakan pengakuan Al-Quds sebagai ibukota bagi Israel. Sedangkan PM Irak menegaskan, pemerintahannya menolak adanya pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Post a Comment