Wisata Hutan Mangrove Lampung Timur Serap Banyak Tenaga Kerja
Jabungonline.com - Keberadaan wisata hutan mangrove buatan warga melalui Koperasi Konsumen Nelayan Rukun Sido Makmur di Desa Sriminosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur menyerap banyak tenaga kerja.
"Selain menyerap banyak tenaga kerja dari warga desa sekitar, juga banyak muncul pedagang dadakan yang mengais rejeki dari kunjungan wisatawan lokal ke tempat wisata mangrove ini, " kata Darmanto, Ketua Koperasi Nelayan Sido Makmur saat ditemui di lokasi wisata mangrove, Sabtu (7/10).
Menurut Darmanto, wisata mangrove Desa Sriminosari telah menyerap tenaga kerja sebanyak 34 tenaga kerja laki-laki dan sembilan tenaga kerja perempuan.
"Yang laki-laki diperkerjakan untuk membangun jalur traking wisata mangrove dan gazebo atau tempat peristirahatan, yang perempuan bekerja di kantin koperasi kita, " ujar dia.
Sedangkan pedagang dadakan yang muncul sebanyak 13 warung. "Warga ada yang berjualan soto, es kelapa muda, jualan mie ayam dan bakso, macam-macamlah di sekitar lokasi wisata ini, " katanya.
Darmanto menyatakan warga di desanya meraup berkah adanya wisata mangrove ini karena banyaknya kunjungan wisatawan lokal. Sejak dibuat Agustus, objek wisata hutan mangrove ini telah dikunjungi ribuan wisatawan.
Erni, warga yang berjualan di objek wisata ini menyatakan omset penjualan dari berdagangnya antara Rp1 juta hingga Rp2 juta.
"Kalau hari minggu segitu, kalau hari biasa Rp300 sampai Rp700 ribu, belum hari libur besar seperti Idul Adha kemarin lebih besar lagi, " ungkapnya.
Erni mengaku merasakan manfaat adanya wisata hutan mangrove tersebut. "Alhamdulilah ada objek wisata mangrove ini kami merasakan berkahnya, " katanya lagi.
Wisata hutan mangrove ini adalah buatan warga Desa Sriminosari secara swadaya yang tergabung dalam Koperasi Konsumen Nelayan Rukun Sidomakmur.
Suasana di dalam hutan mangrove yang tenang, sejuk, dan pemandangannya yang asri menjadi nilai jual yang tinggi, sehingga menyedot perhatian setiap orang untuk datang ke objek wisata hutan mangrove ini.
Ditambah jalur rute traking sepanjang 900 meter dari bahan batang bambu di atas tanah lumpur menembus rimbun hutan mangrove menuju pantai timur laut Lampung Timur yang membuat setiap orang tertarik untuk datang ke objek wisata hutan mangrove ini.
Sumber: ANTARA
Post a Comment