[video] Waduh.. Pimpinan Gontor, KH Abdullah Sahal Akan Dipolisikan Loyalis Jokowi, Karena Video Ceramah Ini
Salah satu pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal akan dilaporkan ke aparat kepolisian karena dianggap menyebarkan kebencian.
“Saya sudah lihat ceramah Kiai Hasan Abdullah Sahal tentang syahadatnya batal melihat umat saat ini, ini sangat provokatif,” kata Koordinator Loyalis Jokowi, Sukardiman Sungkono dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (2/6).
Menurut Sukardiman, sebagai tokoh agama dan mempunyai santri, harusnya KH Hasan Abdullah bukan provokatif dalam memberikan ceramah.
“Ceramah itu bisa diartikan umat Islam yang tidak peduli kondisi saat ini itu bisa dianggap bukan Islam lagi, harus ucapkan syahahat, mandi bahkan dibilang sunat lagi,” jelas Sukardiman.
Kata Sukardiman, dengan bukti rekaman yang ada di Youtube, akan melaporkan KH Hasan Abdullah Sahal ke aparat kepolisian.
“Di bawah Presiden Jokowi, umat Islam berkembang dengan baik, pengajian di mana-mana dianggap ada masalah. Ini tidak benar,” pungkas Sukardiman.
Dalam acara reuni Gontor Abu Sittin di Hotel Aster Batu, malang 3-4 Mei 2017, salah satu pimpinan Pesantren Gontor KH Hasan Abdullah Sahal mengatakan, kekecewaan kondisi umat Islam saat ini.
“Kalau seperti sekarang ini hati kita tidak terpetik, umat islam tidak tersentak dalam arti marah perlu sunat lagi. Perlu baca syahadat lagi, mandi masuk Islam,” tegas Kiai Hasan. Kiai Hasan juga menyoroti para pembela penista Al Quran di Indonesia.
“Tidak kecewa ayat al Quran diganggu syahadatnya batal,” jelas Kiai Hasan.
Selain itu, Kiai Hasan menegaskan pondok pesantren moderen Gontor sebagai lembaga pendidikan dan tidak berpolitik.
“Gontor tidak berpolitik, mendidik orang-orang berpolitik dengan baik berdagang dengan baik, bekerja dengan baik, menjadi birokrat dengan baik, menjadi rakyat baik, advokat atau pengacara baik itu kerjaan Gontor,” pungkas Kiai Hasan
Sumber: Suaranasional
Post a Comment