Dahnil: Muhammadiyah Difitnah
Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. |
Jabungonline.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam status di laman Facebook miliknya meminta untuk mencari Samuel Aitonam lantaran dinilai telah membuat fitnah kepada Muhammadiyah.
"Sahabat Pemuda Muhammadiyah dan Kokam Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia. melalui Pesan Sosial media ini. Saya minta untuk mencari Orang yang bernama Samuel Aitonam seperti yang tercantum dalam akun Facebook di bawah, serahkan pada Hukum, karena yang bersangkutan dengan nyata melakukan fitnah terang kepada Muhammadiyah, melalui akun Facebook-nya. Kepada yang bersangkutan, melalui pesan sosial media ini, Bila tidak meminta maaf secara langsung dan menjelaskan Apa maksud fitnah yang bersangkutan tersebut, Kami tidak sungkan untuk melakukan Langkah hukum yang diperlukan," tulis Dahnil di akun Facebook-nya, Selasa (16/5).
Saat dikonfirmasi Republika.co.id, Dahnil membenarkan hal tersebut. Menurut penuturannya, pada Selasa (16/5) malam yang bersangkutan sudah didatangi oleh para Kokam pemuda Muhammadiyah kota Bogor.
"Malam tadi, sahabat Kokam Pemuda Muhammadiyah kota Bogor Sudah menemui saudara Samuel yang melakukan Fitnah kepada Muhammadiyah dan umat Islam, dan (Samuel) mengakui kekeliruannya," ungkap Dahnil kepada Republika.
Rencananya, sambung dia, pada Rabu (17/5), Samuel akan datang secara resmi ke pengurus daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) kota Bogor untuk menyampaikan permohonan maaf kepada publik terutama Muhammadiyah dan umat Islam karena telah mengancam toleransi umat beragama lantaran posting fitnah tersebut.
" Atas perintah dan keputusan pengurus pusat Pemuda Muhammadiyah teknisnya permohonan maaf pak Samuel secara tertulis di atas materai diaerahkan ke PDPM Bogor," ucapnya.
Dalam status di Facebook-nya Semuel Altonam mengatakan, "Apa ini perasaan saya saja, kok sepertinya banyak org Muhammadiyah di balik aksi-aksi pemerintah sekarang ini ya?"
Dalam komentar percakapan ia melanjutkan, "Walaupun tidak secara kelembagaan sebenarnya pernyataan dan kehadiran tokoh-tokoh utama Muhammadiyah seperti Amien Rais, Din Syamsuddin, Haedar Nashir, Ketua PPM, Syafrizal, dll, dalam gerakan bela Islam Jilid 1 dan 2, telah memperlihatkan posisi mereka, yang meskipun tidak dalam posisi mendukung ISIS, tokoh tak alergi sama sekali dengan konsep khilafah yang boleh jadi masih tertanam dalam 'mimpi-mimpi' ideologis keagamaan mereka."
Post a Comment