Ketut Agus Santika, Yang Muda Berjiwa Sosial Tinggi
Jabungonline.com - Kintamani-Bangli, Banjir bandang menerjang wilayah desa Songan dan Yeh Mampeh, Desa Batur, Kintamani Kabupaten Bangli, Provinsi Bali Dampaknya, selain menyebabkan kemacetan luapan air disertai lumpur tersebut merendam sejumlah rumah warga dan puluhan hektar lahan pertanian. Lebih parah lagi, sejumlah pemukiman warga terancam tergerus longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Hal ini tak membuat Ketut Agus Santika berdiam diri, bencana yang terjadi pada Rabu (8/2) diperkirakan hujan deras yang mengguyur wilayah Kintamani sejak pukul 15.00 wita, mengakibatkan kiriman air dari dua sungai yakni Sungai Melilit dan Sungai Ampah Anti ke wilayah Yeh Mampeh melimpah. Akibatnya, volume air di Yeh Mampeh terus naik hingga merendam pemukiman warga serta lahan pertanian seluas 25 hektar.
Agus (sapapan Ketut Agus Santika) langsung terjun ke Kintamani lokasi bencana bersama Rika Callebaut Sigit dan rombongan menempuh berjalanan jauh ke medan bencana dengan membawa bantuan yang digalangnya.
Saat di pengungsian Agus dan Rika Ari Sigit berdialog serta membagikan makanan instans, baju anak-anak dan bayo serta berbagai kelengkapan yang dibutuhkan pengungsi dewasa. "Ya saudara kita sedang mendapat musibah pastinya hati kita tergerak untuk meringankan beban mereka dengan segala kemampuan kita semoga mereka yang dipengungsian sabar dan kami akan terus membantu secara intens", tutur Ketut Agus Santika kepada awak media.
Agus tidak berhenti sampai disini, dirinya berencana akan mengundang Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas Anak), Arist Merdeka Sirait dan Sekjend Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati untuk bersama-sama Agus Santika memantau secara langsung kondisi anak-anak yang menjadi korban banjir bandang di Kintamani termasuk melihat kondisi Psikolog mereka.
"Saya berencana membawa Pak Arist Merdeka Sirait dari Komnas Anak dan Kak Rita Pranawati selaku Sekjend KPAI untuk melihat anak-anak di Kintamani", imbuhnya.
Sebelumnya bencana banjir bandang sudah menjadi perhatian pemerintah pusat termasuk Kementrian Sosial RI telah terjun dan membantu korban. Semoga para korban diberi kesabaran dan ketabahan dalam menjalani ujian bencana banjir bandang di Kintamani.
Berikut identitas 7 korban meninggal berdasarkan data dari BNPB:
1. Jro Balian Resmi (33)
2. Jro Balian Kadek Sriasih (7) anak dari Jro Balian Resmi
3. Komang Agus Putra Santi (1) anak dari Jro Balian Resmi
4. I Gede Sentana (40)
5. Luh Bunga (40) istri Bapak I Gede Sentana
6. Kadek (20) anak Bapak I Gede Sentana
7. Ni Luh Susun (40)
Dua Korban luka berat:
1. Budi (17) dirujuk ke RS Bangli (anak dari Bapak I Gede Sentana).
2. Komang (14) dirujuk ke RS Bangli (anak dari Bapak I Gede Sentana).
Dua korban luka ringan:
1. Kadek Ardi (9) Anak Gde Artha menjalani pengobatan di rumah.
2. Jro Alep (30) istri Gde Artha menjalani pengobatan di rumah. (Zandre)
Post a Comment