Deny Siregar Tuding Ketua MUI Menjual Agama Demi Duniawi
Jabungonline.com - Salah satu pegiat media sosial Deny Siregar yang selama ini memiliki afiliasi dukungan ke Ahok lewat laman https://www.facebook.com/dennyzsiregar/ menulis kritik terbuka disertai tudingan dan pembangunan opini bahwa Ketua MUI tidak netral dalam memutuskan sikap dan pandangan keagamaan MUI terhadap Ahok , selengkapnya;
DUH KYAI…
Membaca jalannya sidang Ahok dengan saksi ketua MUI membuat saya merinding…
KH Ma’ruf Amin yang ketua MUI juga Rais A’am PBNU, dengan entengnya berkata fatwa yang keluar bahwa Ahok sudah menistakan agama Islam, dilakukan tanpa melakukan konfirmasi kepada yang dianggap menistakan.
Fatwa keluar begitu saja, tanpa memperdulikan bagaimana nasib orang yang terkena fatwa ?
Saya membayangkan, jika hukum syariat Islam diterapkan di Indonesia dengan keputusan berdasar fatwa seperti itu, maka akan banyak kepala orang terpenggal tanpa pernah diberi hak untuk membela dirinya.
Mengerikan…
Betapa murahnya sebuah fatwa menunjukkan betapa murahnya sebuah nyawa.
KH Ma’ruf Amin tidak bisa melepaskan diri dari ketidak-netralannya dalam mengeluarkan fatwa. Begitu cepatnya fatwa terhadap Ahok sebagai penista agama tanpa ada proses panjang, menunjukkan ada “bau” politik yang sangat kentara. Dan hanya orang bodoh yang berkata, “Tidak ada hubungannya fatwa itu dengan Pilgub DKI..”
Kedekatan KH Maruf Amin dengan SBY sebenarnya sudah bukan rahasia lagi. Politisi yang berbaju ulama ini rekam jejaknya terbaca bahwa beliau pernah ada di PPP dan PKB. Dan pada masa pemerintahan SBY, ia diberi tempat dalam Dewan Pertimbangan Presiden.
Bukan keberpihakannya yang menjadi masalah, karena keberpihakan itu adalah hak warga negara.
Tetapi menggunakan jabatan sebagai ulama dan menetapkan nasib seseorang berdasarkan keberpihakan dan ketidak-sukaan, sungguh menampakkan kepada umat lain bahwa Islam itu adalah agama yang tidak adil.
Apa yang harus dibanggakan dari Islam jika seorang ulamanya begini ?
Ah Kyai… Sungguh jangan jual murah agama ini hanya demi duniawi. Jujurlah dalam hati, waktu kita di dunia hanya sebentar dan pengadilan itu dekat.
Pertanggung-jawaban Tuhan itu presisi dan tidak bisa dibohongi dengan gelar, jabatan bahkan ilmu agama yang mumpuni. Beban ulama jauh lebih berat dari beban awam, karena awam tidak mengerti agama dan berusaha menjalani sedangkan ulama mengerti agama dan harus menjalani..
Seandainya semua ulama Islam begini, haruskah aku berTuhan hanya pada secangkir kopi ?
Karena kopi tidak pernah menyembunyikan kepahitannya, sebanyak apapun gula mengelilingi..
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…
Seruput dulu, Kyai… Semoga akal bisa menjadi jernih…
Tulisan tersebut memantik reaksi dari netizen di kolom komentarnya, selama ini tulisan deny siregar juga kerap tendensius dan subjektif lebih seperti asumsi pribadi yang diklaim sebagai sebuah kebenaran tulisan dan banyak menyudutkan pihak – pihak lain dalam tulisannya tanpa fakta yang konkret.
Sumber: sangpencerah.id
Post a Comment