Tembakan Gas Air Mata 4/11, Habib Rizieq: Ini Pembantaian Rakyat, Fahri: Tentara pun Bergelimpangan


 
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengaku baru menyadari istilah "pembantaian" yang diutarakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, setelah melihat rekaman video aksi massa di depan Istana Negara pada 4 November lalu.

"Saya baru mengerti istilah pembantaian demo kemarin itu setelah melihat videonya. Memang efek gas air mata sangat luar biasa," kata Fahri Hamzah pada diskusi bertema "Menyingkap Tabir Aktor Politik Yang Menunggangi Demo Akbar 4 November" di Media

Center DPR, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.

Pembicara lain dalam diskusi adalah Direktur Indo Barometer, Muhammad Qodari. Sedangkan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, berhalangan hadir, begitu juga anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem, Irma Chaniago.

Bahkan Fahri mengatakan, gas air mata yang dipakai aparat kepolisian untuk mengatasi gejolak saat demonstrasi 4 November itu mampu membunuh orang.

"Melihat efek gas air mata itu, jangankan massa, tentara yang membantu menghalau massa juga banyak yang bergelimpangan kena gas air mata," jelas Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah yang pernah terlibat dalam sejumlah demonstrasi jelang reformasi tahun 1998 ini mengaku tidak tahu gas air mata jenis apa yang digunakan kepolisian untuk menghalau massa kala itu.

Sedangkan sebelumnya Indonesia Police Watch (lPW) mengatakan sempat terjadi miskomunikasi antara Kapolri dengan Kapolda soal penggunaan gas air mata itu. Kapolri meminta anak buahnya untuk tidak menembakkan gas air mata, sementara Kapolda memerintahkan sebaliknya.

No comments

Powered by Blogger.