Logika Terbalik: Ini Kebesaran Hati Umat Islam (Korban) Bukan Kebesaran Hati Ahok (Pelaku)
Jakarta- Setelah rabu pagi ini (16/11/2016) Pihak Polri dengan Profesionalitas yang dimiliki dan tanpa tekanan darimanapun yang akhirnya menetapkan status tersangka kepada Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, teknik Spin alias propaganda pemutarbalikkan fakta pun mulai terjadi
Banyak pihak yang menggunakan kalimat ‘kebesaran hati’ dari Ahok atas penerimaan dirinya ditetapkan tersangka
Mungkin aneh bin ajaib, dikala pengertian penetapan tersangka berarti adalah pembuktian atas penyelidikan hukum yang akhirnya mengarah akan kebenaran hukum untuk menetapkan status tersangka kepada seseorang atas keterlibatannya dalam pelanggaran hukum yang berlaku
PELAKU alias pelanggar hukum lalu di giring opinikan sebagai KORBAN
Lalu umat Islam dengan kitab Al Qur’an nya yang sesuai fakta adalah korban penistaan dan pelapor, lalu mengapa kini digiring opinikan sebagai PELAKU pendzoliman
Ini sebuah teknik pemutarbalikkan posisi dan masuk dalam kategori logika terbalik, dimana logika terbalik mengandung pengertian menjawab persoalan dengan cara merekayasa akibat dengan harapan mengubah sebab
Logika terbalik adalah termasuk dalam teknik spin untuk merubah posisi (menggiring persepsi publik), yang aslinya pelaku diubah menjadi korban, lantas yang aslinya korban malah ditempatkan sebagai pelaku
Yang harus dilihat adalah kebesaran hati umat Islam, yang tidak berbuat anarkis atau melawan ketika Kepolisian tidak menangkap pelaku penistaan, sebagian besar umat Islam justru memberi apresiasi atau menyambut positif apa yang telah dilakukan pihak kepolisian dengan telah menetapkan tersangka
Jangan dibolak balik, Umat Islam lah yang menjadi korban lalu mengapa Ahok yang dinilai kebesaran hatinya, jangan karena urusan hukum ini terkait seorang pejabat daerah dan sedang mengikuti proses pilkada, lantas bisa seenaknya memutarbalikkan logika publik
Umat Islam dengan kebesaran hatinya menerima kinerja kepolisian dengan menetapkan status tersangka kepada Ahok, walau tidak ada tindakan penahanan atau penangkapan, semua dinilai positif
Janganlah bermain politis dengan menggiring opini dan persepsi publik, semua ada sebab dan akibat, dan siapa yang menanam maka dia lah yang menuai.
Post a Comment