Parpolisasi kekuasaan dan Lemahnya Bargaining Partai Berbasis Massa Islam

Selamat pagi sahabat JO, pada kesempatan kali ini JO akan membagikan informasi mengenai : 



Jakarta - Mungkin benar pendapat yang dilontarkan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Pilgub DKI 2017 sudah seperti suasana Pemilihan Presiden.

Kekuatan partai politik sangat terasa didalam pilgub DKI saat ini, selain ‘persaingan’ antara hegemoni Megawati versus hegemoni SBY namun dibalik itu semua, ada yang tampak jelas yaitu lemahnya bargaining partai berbasis massa Islam.

Partai berbasis massa Islam kembali menjadi partai followers atau pengikut kekuatan semata; tanpa berani tampil untuk bersatu demi kepentingan umat Islam sebagai basis massa terbesarnya.

Entah, apakah kini semua yang diperjuangkan untuk mendapatkan pemimpin yang Islami dan santun sesuai dengan risalah Istiqlal, hanya akan menjadi ‘catatan pinggiran’ bagi calon yang akan diusung oleh partai partai lawan Ahok.

Partai berbasis massa Islam akan berjuang dengan mesin partai setengah hati, karena nyata jelas semua negosisasi dan kompromi politik memposisikan diri hanya sebagai follower atau pengikut.

Pilgub DKI 2017 adalah miniatur situasi politik pada pilpres 2019, percaya atau tidak; partai bermassa Islam akan kembali menjadi penonton setia tanpa berani bersatu dalam kekuatan yang dimiliki.

Mungkin ibarat buih dilautan, sebuah perumpamaan yang kini pantas dilabeli kepada Partai Berbasis Massa Islam saat ini.

Adityawarman @aditnamasaya

Demikian sahabat JO informasi yang berhasil kami kutip dari berbagai media online, mudah-mudahan bermanfaat.

No comments

Powered by Blogger.