Dua Penodong Beraksi di Lingkungan Pemkab Lampung Timur


Ilustrasi penodongan. dok lampost.co

SUKADANA -- Wajah Arjito (54) pucat saat ditodong pisau ketika parkir di halaman kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Timur, Selasa (13/9/2016), pukul 10.30. Dua anak muda berkendaraan sepeda motor nekat menodang dan meminta uang Rp200 ribu kepada korban. Namun korban tidak mau memberikan begitu saja.
Arjito lalu membantingkan pintu mobil Kijang buatan tahun 1997, sehingga pelaku terpental ke parit. Korban lalu lari sekencangnya menuju kantor BP4K, masuk ruangan dan langsung menutup pintu.

Namun, kunci mobil dan ponsel tertinggal di dasbor mobil. Beruntung mobil yang terparkir masih utuh. "Tapi ponsel Nokia warna hitam jadul, belinya tahun 2005 seharga Rp700 ribu hilang, meski sekarang harganya tidak seberapa tapi nomor telepon pada hilang," ujarnya saat berkunjung ke Lampung Post.

Arjito, sopir di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian--BPTP Lampung, saat itu sedang mengantar tiga peneliti; Kiswanto, Bambang, dan Tri Kusnanto. Arjito mengaku trauma dengan kejadian itu. Menurut dia, meski hanya kehilangan ponsel lama, benda itu cukup berharga baginya. 

Arjito menambahkan meski berada di lingkungan Pemda, mestinya keamanan bisa disiagakan. Kejadian ini baru ia alami selama menjadi sopir.

Ia menuturkan ponsel Nokia itu merupakan pemberian dari anaknya. "Nomor sudah diblokir, nomor sudah dapet ganti, tapi HP-nya belum ada nanti nunggu gajian beli lagi," ujar warga Natar itu.

No comments

Powered by Blogger.