Taktik Ulur PDIP: Memberi waktu bagi Ahok Melakukan ‘Pencitraan’ Nama Baik

Jakarta- Proses lama yang harus ditempuh didalam internal PDIP untuk mengumkan nama Calon Gubernurnya, dianggap sebuah taktik memeberi waktu Ahok untuk melakukan pencitraan nama baiknya sendiri terkait beberapa kasus termasuk kasus proyek Reklamasi

Pembangunan opini nama baik Ahok sendiri, bisa dikatakan dimulai pada saat perombakan kabinet jilid II di lakukan, dimana posisi Menko Kemaritiman yang awalnya diisi oleh Rizal Ramli, akhirnya harus digantikan oleh Luhut binsar Padjaitan

Keputusan Luhut Binsar Padjaitan selaku Menko Kemaritiman akan sangat berdampak besar pada pembangunan nama baik seorang Ahok didalam pemberitaan negatif terkait Proyek Reklamasi

Penyelamatan Pusat kepada Ahok, dengan mengeluarkan kebijakan proyek reklamasi akan dilanjutkan dengan syarat syarat (formalitas)

Tentu hal diatas memberikan ‘angin segar’ bagi Ahok; dengan menempatkan diri sebagai pihak yang tidak bisa disalahkan; karena semua akan dilimpahkan kepada pemerintah pusat

Dan lucunya, waktunya bertepatan dengan masa pilkada DKI Jakarta, dimana dibutuhkan ‘menyingkirkan’ hal hal negatif yang mengganjal suksesi nama Ahok, termasuk menyingkirkan nama Rizal Ramli yang mengkritisi kebijakan Ahok dibalik proyek reklamasi

Waktu pun diberikan oleh PDIP seluas luasnya, sementara partai seperti Gerindra, PKS, PPP, dan lainnya; seolah ‘terhipnotis’ menunggu pengumuman yang akan dilakukan oleh PDIP

Ahok memiliki waktu untuk membangun nama baiknya serta melakukan pendekatan politik kesemua pihak, sementara lawan ahok yang terdiri dari beberapa partai dibuat menunggu oleh PDIP

Persoalannya; Partai Politik lawan Ahok, sadar tidak?

No comments

Powered by Blogger.