Putus Kontrak Rio Haryanto: Dunia Taunya Kesulitan Dana Bukan Karena Jebloknya Prestasi

Aksi pembalap Rio Haryanto bersama Manor Racing di Formula 1 berakhir setelah posisinya digantikan oleh pembalap asal Prancis, Esteban Ocon.

Keputusan ini diambil Manor karena pembalap F1 pertama asal Indonesia itu “tidak bisa memenuhi kewajiban kontraktual” terkait kekurangan dana.

Direktur Manor, Dave Ryan, dalam keterangan persnya mengatakan tim telah bersabar menunggu keputusan sponsor Rio, tetapi tenggat waktu sudah lewat.

Rio menjadi pembalap pertama asal Indonesia yang berkompetisi di balap mobil paling bergengsi di dunia.

Walau banyak mendapat dukungan, dia juga mendapat banyak kritikan terutama karena sering berada di urutan akhir.

Namun kariernya di Manor belum selesai karena dia telah ditawari sebagai reserve driver atau pembalap cadangan. Dave Ryan menambahkan bahwa Rio adalah “anggota tim yang sangat bernilai.”

Di sosial media, kabar ini langsung menuai reaksi.

Jurnalis F1 Adam Cooper dalam akun Twitternya mengatakan, “saya merasa sedih untuk Rio Haryanto, tetapi dia telah melakukan kerja yang baik di luar perkiraan orang”.

“We’re so proud of you, jangan menyerah pasti nanti balik lagi ke F1!” kata pengguna yang lain.

“Terima kasih atas jasa dan prestasi yang telah membangakan Indonesia, semoga di luar sana ada jalan #RioHaryanto,” kata @hamzahmerkandi_.

Di halaman Facebook Manor Racing, Ikhwanul Fikri menulis, “Rio keluar. Saya tak mau langganan (Facebook Manor). Selamat tinggal Manor. Dan pastinya tak akan menonton F1 lagi.” seperti dilansir dari laman BBC.com

Dunia tahunya Kesuliatan dana bukan soal prestasi Jeblok 

Publik Indonesia boleh menanggapi dingin soal putus kontrak Rio Haryanto, namun ada aroma ‘kurang sedap’ dibalik putus kontrak Rio tersebut yaitu soal kesulitan dana.

Dunia mengetahuinya putus kontrak Rio Haryanto oleh manor karena kesulitan dana, yang secara tidak langsung menyindir bangsa ini, tidak mampu memberikan bantuan dan dorongan bagi salah satu putra terbaiknya yang menjadi pembalap pertama di F1.

Dunia tahunya Rio Haryanto adalah Indonesia, dengan label kesulitan dana hingga kontrak diputus, memberikan label Indonesia tidak mampu memberikan dana untuk pembalapnya berprestasi di F1.

Jadi bukan karena prestasi Rio Haryanto yang ‘jeblok’ di F1 seperti yang dikatakan publik di Indonesia; tetapi soal kesulitan dana dimana harga diri bangsa ikut menjadi pertaruhannya.

No comments

Powered by Blogger.