Inilah Kenapa Kami Tidak Percaya Dengan Teman Ahok
Jakarta- Jejak Digital kini seolah menjadi sebuah senjata untuk membuktikan mengenai konsistensi dan komitmen seseorang atau pihak terkait ucapan dan pemikirannya di social media.
Dan jejak digital tentang cuitan akun Twitter @TemanAhok, seharusnya memberikan pencerahan bagaimana kita bisa menilai organisasi seperti Teman Ahok ini.
“Inilah kenapa kita tidak percaya lagi dgn parpol. kita lihat sendiri di sidang MKD. makanya kita harus maju independen” (Cuitan akun resmi @TemanAhok pada 7 Desember 2015).
Dan tengpoklah komentar dan pernyataan Teman Ahok setelah Ahok mendeklarasikan diri maju melalui jalur partai politik.
“Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami melakukan dialog dengan Pak Ahok, perwakilan dari tiga partai pendukung Golkar, Nasdem dan Hanura. Akhirnya, Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama dengan Teman Ahok,” jelas Amalia Ayuningtyas salah satu pendiri Teman Ahok.
Menjijikan, apa yang dicontohkan para anak muda Teman Ahok ini, memberi contoh pembelajaran politik yang kasar, opportunis dan mudah berkhianat akan janji dan komitmen.
Kini, seolah anak muda yang ingin terjun berpartisipasi kedunia politik, akan dilabeli sama dengan Teman Ahok; cenderung Licik, berkhianat dan opportunis.
Begitulah jejak digital dapat memberikan pembuktian terkait omongan dan pemikiran sebuah gerakan; sejauhmana kita akan diarahkan dan akhirnya harus paham menjadi korban yang dimanfaatkan demi kelicikan sebuah organisasi yang berlabel relawan politik.
Post a Comment