Akibat Utang Ke China, Zimbabwe Memakai mata uang Yuan, Indonesia?
A woman holds a portrait of Chinese President Xi Jinping while welcoming him in Harare, Zimbabwe, Tuesday, Dec. 1, 2015. Jinping is in Zimbabwe for a two day State visit during which he is set to sign some bilateral agreements aimed at strengthening relationships between the two countries. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)
Akibat utang US$ 40 juta atau 554 Milyar kepeda China, akhirnya Zimbabwe harus mengikuti keinginaan China dengan mengganti mata uangnya menjadi Yuan sebagai imbalan penghapusan utang.
Mata uang Yuan di Zimbabwe mulai berlaku pada 1 januari 2016, setelah pemerintahan Zimbabwe tidak mampu membayar utang yang jatuh tempo pada akhir desember 2015, maka China pun menawarkan untuk penggunaan mata uang Yuan sebagai solusi penghapusan utang yang dimiliki Zimbabwe.
Pada awal Desember, Presiden Cina Xi Jinping melawat ke Zimbabwe dan memimpin penandatanganan berbagai perjanjian, terutama untuk meningkatkan dan membangun kembali infrastruktur Zimbabwe, seperti pembangkit listrik.
Melihat fenomena Zimbabwe dengan mata uang Yuan nya, apakah tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi di Indonesia.
Seperti yang terbaru yang terjadi di Angola saat ini, dimana sektor ekonominya harus dikuasai oleh China, semua akibat utang kepada China; apa yang terjadi di Zimbabwe dan Angola adalah sebuah bukti pembelajaran, mengenai resiko Utang kepada China dan janji pembangunan Infrastruktur.
Apakah Indonesia mengarah seperti Angola atau Zimbabwe?
Post a Comment