Pujian dengan Sindiran Satir SBY kepada Jokowi dalam Acara Buka Puasa Bersama Partai Demokrat
Partai Demokrat menggelar acara buka puasa bersama di kediaman SBY di Cikeas Jum’at sore, tampak segenap unsur partai Demokrat hadir dari para pengurus DPP, anggota Fraksi PD DPR, pimpinan DPD seluruh Indonesia serta organisasi sayap PD.
Pada acara Buka puasa tersebut, SBY memberikan pernyataannya kepada seluruh awak media, dan menyebutnya sebagai refleksi Ramadhan terkait kehidupan berbangsa dan kehidupan nasional saat ini
Ada sebuah pernyataan yang dianggap penutup menarik dari SBY yaitu Jokowi tidak lagi obral dengan janji-janji baru, terutama yang membawa konsekuensi pada keuangan negara dan APBN. “Kami menduga, beliau sungguh menyadari bahwa di tengah perekonomian yang melambat saat ini ruang fiskal kita semakin sempit, dan menjalankan pemerintahan memang tidak mudah
Pernyataan yang bisa juga merupakan sindiran satire, Satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Kalimat “Jokowi tidak lagi obral janji janji baru, terutama yang membawa konsekuensi pada keuangan negara dan APBN” adalah kalimat pujian seklaigus menunjukkan dahulu Jokowi terlalu banyak janji yang tidak mengukur dengan keadaan keuangan negara dan APBN
Ditambah “dugaan bahwa Jokowi mungkin menyadari bahwa perekonomian yang melambat saat ini ruang fiskal kita semakin sempit”, kalimat tersebut jelas memberitahukan kepada publik, bahwa situasi ekonomi Indonesia saat ini tengah alami perlambatan dan tidak ada ruang fiskal yang cukup
Serta kalimat terakhir ” menjalankan pemerintahan memang tidak mudah”, jelas kalimat terakhir ini adalah pesan khusus kepada sosok Jokowi sendiri; SBY seoalh memberitahukan bahwa memimpin sebuah negara itu butuh perencanaan matang, bukan asal janji dan ucap tanpa mengukur kemampuan seperti yang biasa dilakukan oleh Presiden Jokowi
SBY sebagai presiden ke enam, seolah sedang memberikan pengetahuan visi nya melihat situasi bangsa saat ini, yang menjadi pesan tersendiri bagi Presiden Jokowi
Bisa menjadi pujian sekaligus sindiran satir bagi yang memahaminya
(Adityawarman @aditnamasaya)
Post a Comment