Praktek Klaim Ruhut: Bila Ahok Pilih Partai, Maka Demokrat Akan Dukung
Politisi Nyentrik dan penuh sensasi Ruhut Sitompul kembali mengeluarkan pernyataan terkait Pilkada DKI 2017; dengan mengaku akan meyakinkan partainya untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama bila Ahok memilih jalur partai politik sebagai kendaraannya dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2017.
“Kalau Ahok sudah mengatakan dia (melalui) partai, Demokrat akan dukung. Aku akan meyakinkan partai,” katanya kepada Tempo, Ahad, 26 Juni 2016.
Sementara diketahui, Partai Demokrat sudah membuka bahkan sedang melakukan seleksi nama nama siapa bakal calon Gubernur yang akan di usug oleh partai Demokrat; namun nama Basuki Tjahja Purnama tidak amsuk dalam seleksi tersebut.
Seperti publik sudah ketahui; suara Partai Demokrat adalah suara SBY.
Pernyataan Ruhut tak lebih sama dengan praktek klaim yang dilakukan oleh Relawan Jokowi Jasmev Kartika Djoemadi yang menyatakan Presiden Jokowi telah nyatakan dukungan diri kepada Ahok
Namun, di esok hari, pernyataan Kartika Djoemadi kembali dibantah olek tim Seknas Jokowi dengan menyatakan Presiden Jokowi tidak mengeluarkan pernyataan mendukung Ahok ataupun salah satu Cagub di Pilkada DKI Jakarta.
Klaim dukung mendukung adalah hak semua orang bahkan semua politisi yang memiliki partai sebagai pemegang garis kebijakan, termasuk Partai Demokrat yang memiliki tradisi melakukan seleksi sendiri seperti seleksi penjaringan calon presiden dari partai Demokrat 2014 lalu.
Sejarah pun telah mencatatkan, Partai Demokrat akan bersikap netralitas ketika calon dari seleksi penjaringannya tidak masuk dalam koalisi capres pada waktu itu, walau diketahui hubungan yang sangat dekat antara SBY dengan Hatta Rajasa sekalipun.
Artinya, melihat ‘kebiasaan’ yang biasa dilakukan, Bisa saja dalam Pilkada DKI 2017 Partai Demokrat akan kembali memilih posisi ‘menyimak’ ketika bakal calon Gubernur yang dipilih dari hasil internal ternyata tidak mendapatkan kawan koalisi.
Kembali lagi, semua itu tergantung kesepakatan politik yang terjadi kedepan, dinamika nya masih dipegang oleh elite partai demokrat sendiri, apakah akan tetap memperjuangkan nama nama yang sudah masuk era seleksi atau malah memilih kembali netralitas.
Suara Partai Demokrat adalah suara SBY seperti itulah dogma yang tercipta selama ini terkait partai Demokrat.
Post a Comment