Pengusaha Portugis Terpikat Kopi Lampung
BANDAR LAMPUNG -- Pengusaha kopi asal Portugis terpikat dengan kopi robusta asal Provinsi Lampung yang memiliki cita rasa khas. "Saat bertandang ke kantor AEKI Lampung pada akhir pekan lalu, pengusaha kopi asal Portugis mencicipi kopi robusta dari berbagai sentra perkebunan kopi di Lampung," kata Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Seluruh Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie, di Bandarlampung, Jumat (3/6).
Ia mengatakan pengusaha kopi asal Portugais yang dipimpin oleh Helena Pira menyatakan kopi robusta Lampung memiliki cita rasa yang lezat, khas dan unik. Mereka juga terkesan dengan cita rasa kopi luwak robusta asal Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus yang tidak dimiliki oleh kopi sejenis dari beberapa daerah di Tanah Air.
Muchtar Lutfie mengatakan cita rasa kopi robusta asal Lampung juga berbeda dengan daerah lain, seperti yang berasal Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Namun mereka mengaku sempat kecewa dengan 'trader' di Tanah Air karena kualitas maupun cita rasa kopi yang dibeli berbeda-beda," ujarnya lagi.
Rombongan pengusaha kopi Portugis itu menginginkan kualitas maupun cita rasa biji kopi konsisten atau tak berubah, sehingga diminati penikmat kopi asal negara itu. Muchtar mengatakan pengusaha Portugis tersebut membuka peluang bisnis bagi petani maupun pengekspor kopi di Provinsi Lampung. Portugis menurut dia membutuhkan sebanyak 2.800 ton biji kopi asal daerah ini per tahunnya. "Peluang bisnis itu harus ditangkap oleh petani maupun pengekspor kopi di Lampung," katanya pula.
Pengusaha kopi Portugis yang juga pengurus asosiasi kopi di negaranya itu sempat mengunjungi sentra perkebunan kopi di Lampung Barat, yakni di kawasan Fajar Bulan dan Waytenong. Sunyoto petani kopi asal Waytenong Lampung Barat yang dikunjungi rombongan pengusaha asal Portugis itu mengatakan mereka mengingingkan biji kopi dengan kualitas terbaik dan pengiriman barang dilakukan dengan kontinyu. "Kami bisa memenuhi permintaan mereka, tapi prosedurnya seperti apa karena kami belum berpengalaman untuk mengekspor kopi sendiri," katanya.
Petani kopi di Lampung Barat, lanjutnya, mengharapkan peran pemerintah daerah untuk menjadi bapak angkat menindaklanjuti kemungkinan bisnis komoditas tersebut. Sebelumnya, rombongan pengusaha kopi asal Portugis itu, juga bertemu dengan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Bandarlampung. Pertemuan tersebut merupakan penjajakan sekaligus untuk membuka peluang kerja sama terutama di bidang kopi.
Masyarakat Portugis terkenal sebagai peminum atau penikmat kopi nomor empat besar di Uni Eropa. Sehingga peluang penjajakan kerja sama Lampung dengan pengusaha Portugis perlu dikembangkan khususnya untuk komoditas kopi Lampung.
Post a Comment