Inilah Puasa ala Kaum Liberal
Pernah ada yang mengetahui atau minimal menemani orang yang berpaham liberal ketika menjalani ibadah puasa dibulan Ramadhan? beginilah kisahnya;
Menemani orang yang memiliki pemahaman liberal atas nilai dan kaidah ajaran ajaran Agamanya; kadang membuat ironi namun tak jarang juga membuat kita tersenyum dibuat olehnya
Ketika waktu Sholat tiba, adzan berkumandang di masjid, sang liberal pun berkomentar “buat apa manggil manggil orang sholat sambil pake toa dan teriak teriak, itu jenis gangguan buat telinga; kasihan bagi yang non muslim istirahatnya terganggu cuma gara gara adzan; ibadah kok manggil manggil”
Pertanyaan pun timbul; ‘Gus, sampeyan ngga ikut ke Masjid untuk shalat?’
Sang Liberal kembali berkomentar ‘saya sholatnya pake hati, ketika hati saya mengingat Allah sudah merupakan tanda saya saat itu sedang sholat, tidak ada dalilnya kok mengenai cara cara sholat yang biasa dilakukan oleh umat Islam saat ini, lagipula kalau rajin sholat (dengan cara saat ini) tetapi tetap saja melakukan kemungkaran, sama saja bohong, yang penting hati dan perbuatan’
Siang dihari bulan Ramadhan, sang Liberal tanpa sungkan mengambil rokok lalu menyalakan dan selanjutnya menghisap rokok tersebut; pertanyaan kembali keluar “Loh, kok ngerokok gus, bukannya lagi puasa?”
Sang Liberal kembali menjawab “puasa itu bukankah untuk mengendalikan, artinya mengendalikan dari segala hawa nafsu, tidak ada dalil yang mengatakan ketika puasa dilarang merokok, ini hanya asap yang saya hisap, lagipula puasa bukan berarti tidak makan dan minum; boleh makan dan minum kalau ada teman yang non muslim mengajak, setelah itu boleh lanjutkan puasanya kembali; ajaran agama jangan dibuat ribet dan susah, hidup itu harus toleran, buat lah fleksibel atau setoleran mungkin”
Begitulah cara orang Liberal melihat dan memandang sebuah ajaran agama, bisa ditebak cara berpikirnya seperti apa terkait agamanya sendiri bagaimana; apakah bisa di buat seliberal atau sebebas maunya sendiri
Ketika ditanya, apakah tidak takut dosa dan masuk neraka; sang liberal punya jawaban sendiri “siapa yang tahu kita berdosa atau tidak, tidak ada yang tahu; bisa saja yang orang lain katakan salah, tetapi ternyata dihadapan Allah adalah sebuah hal yang benar, dan jangan suka bicara sedikit sedikit kafir serta masuk neraka; apa kamu pernah lihat neraka, lagipula Allah juga bisa saja menerima negosiasi manusia, semua agama punya hak keseteraan dimata Allah, dan berhak juga atas surga Nya Allah, neraka itu bisa saja justru jadi tempat buat ulama karena ulama paling dekat menjual agama demi sejumlah rupiah, sadar ndak kamu?”
Mengikuti cara berpikir ala kaum liberal, seolah mengikuti cara mengarang bebas, seenak tangan dan maunya gambar apa; yang penting indah
Kaum liberal timbul akibat pemikiran studi banding, terlalu banyak membandingkan pemikiran pemikiran sehingga mengikis keaslian ajaran yang sudah ada, bagi kaum liberal; semakin bebas berpikir dan memaknai ajaran agama maka semakin toleran manusia terhadap agama
Aneh dan sebuah ironi kehidupan
(Adityawarman @aditnamasaya)
Post a Comment