Politik Kepentingan Dibalik Keberadaan Tenaga PHL dan PPSU Demi Suksesi Ahok


Sebanyak 32.352 Pegawai Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) Pemerintah Provinsi DKI yang dipekerjakan secara kontrak oleh 6 kantor Walikota dan Bupati, serta 5 kantor Dinas teknis DKI.

Di balik jumlah 32.352 Pegawai tersebut tersembunyi agenda untuk ‘pemenangan’ Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017

Pengamat Perkotaan Budi Widjayanto mengatakan dari jumlah 32.352 itu akan menjadi pemilih tetap solid Ahok, ada kemungkinan hitungan itu akan bertambah dengan kemungkinan adanya ajakan kepada saudara atau orang tua (keluarga) para pegawai PPSU dan PHL tersebut

Sementara itu, keberadaan PPSU dan PHL didanai oleh APBD DKI Jakarta, dan bukan oleh Ahok; dengan fakta tersebut, jelas ada azas pemanfaatan uang negara demi kepentingan sendiri.

Fakta yang tidak disadari oleh para pegawai PPSU dan PHL itu sendiri, bahkan ada doktrin yang dengaja diberikan oleh para pejabat di kelurahan, bahwa tanpa adanya Ahok tidak mungkin ada PPSU dan PHL, dan kalau Ahok gagal jadi Gubernur lagi maka pegawai PPSU dan PHL akan menjadi dihapuskan

Sesuai penelusuran Lingkarannews di lapangan; salah satu contoh disebuah wilayah kelurahan wilayah kecamatan Cakung; salah satu pegawai PPSU (yang tidak mau disebutkan namanya) mengatakan bahwa atasan di keluarahan memang memberikan penjelasan bahwa keberadaan mereka berkat tangan Ahok, sudah semestinya berterima kasih untuk memilih Ahok pada Pilgub Dki 2017

Pegawai PPSU itu pun mengatakan, bahwa KTP dan keluarga nya sudah diserahkan kepada koordinator PPSU untuk dijadikan tambahan KTP untuk Ahok, walau itu diakui hal ini tidak melalui perintah resmi, para pegawai PPSU takut dan kuatir tidak lagi bekerja seandainya Ahok tidak terpilih lagi menjadi Gubernur DKI

Keberadaan PPSU dan PHL adalah untuk kepentingan warga DKI bukan untuk kepentingan Ahok, Keberadaan Mereka pun atas pembiayaan APBD DKI dan bukan dari kantong Ahok; Sungguh sebuah pemanfaatan kekuasaan luar biasa; solusi untuk kemajuan tapi ujungnya ternyata untuk kepentingan suksesi kekuasaan

(Adityawarman @Aditnamasaya)

No comments

Powered by Blogger.