Korps Muballighah Nasional Sebut Densus 88 Tak Etis dan Profesional


KETUA Umum Pimpinan Pusat Korps Muballigha Nasional (PPKMN) Ustadzah Dra. Tetty Arum Chudiroh menegaskan, korban salah tangkap yang menyebabkan kematian Siyono menunjukkan kerja Densus 88 tidak etis dan tidak profesional.

“Orang yang belum terbukti bersalah, jangan langsung ditembak dan dibunuh. Sebaiknya dimintai keterangan lebih dulu, agar terkumpul bukti-bukti yang jelas. Istri manapun, tentu sangat terpukul dengan kematian suaminya yang belum diketahui kesalahannya apa. Wajar saja, jika istri Siyono mencari keadilan,” kata Tetty kepada Islampos di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (8/4)

Tetty Arum lebih lanjut mengatakan, dalam penanganan kasus terorisme yang dilakukan Densus 88 harus melalui proses hukum, tidak bisa main tangkap, apalagi membunuh tanpa bukti yang jelas.

“Densus 88 harus menangkap teroris yang sebenarnya, jangan salah tangkap. Ini menunjukkan, ilmu dan profesionalitas Densus 88 dipertanyakan. Jika tidak profesional, sebaiknya Densus 88 dibubarkan saja. Agar tidak ada lagi korban salah tangkap,” ujar Tetty Arum.

Ustadzah Tetty mendoakan, agar Siyono yang menjadi korban salah tangkap, dimasukkan ke dalam Surga. Dan dosa atas kematian Siyono harus ditanggung Densus 88. Ia mendengar, data dari Komnas HAM, sudah ada 121 korban salah tangkap, dan meninggal dunia tanpa proses hukum. Densus 88 harus bertanggungjawab.

“Kita tahu, Siyono itu seorang muslim. Begitu juga Densus 88 juga muslim. Tentu muslim yang baik harus menegakkan hukum sesuai prosedur. Jika Densus 88 kerap salah tangkap hingga berujung kematian, ini menunjukkan mereka bukan jiwa muslim sejati. Terpenting, Densus 88 jangan menjadikan trauma anak-anak dan keluarga muslim, khususnya istri dan anak-anak Siyono,” tukas Tetty.(Dt)

2 comments

Unknown said...

Kami Dari Korp Muballighah Menanggapi berita Korp Muballighah dan Densus 88 yg tidak etis dan profesional.

1. Kami dr korp muballighah meminta untuk berita ttng Siyono yg sdh 3 th lalu dihapus.
2. Sekarang Densus 88 sdh melaksanakan tugas dgn baik jangan di ungkit2 kesalahan nya krn orang yg suka meng ungkit2 kesalahan orang lain bukan jiwa seorang Islami.
3. Kami menghimbau kepada Jabung on line dan Islam pos agar miminta maaf kepada Densus 88. untuk menjaga nama baik Korps Muballighah khusus nya saya yg bersangkutan.
4. Lain kali kalau mau mengespos ulang berita yg sdh bertahun tahun tentu nya harus minta ijin dulu kepada yg bersangkutan .

Unknown said...

Kami Dari Korp Muballighah Nasional Menanggapi berita Korp Muballighah Nasional sebut Densus 88 tidak etis dan profesional.

1. Kami dr korp muballighah meminta untuk berita ttng Siyono yg sdh 3 th lalu dihapus.
2. Sekarang Densus 88 sdh melaksanakan tugas dgn baik jangan di ungkit2 kesalahan nya krn orang yg suka meng ungkit2 kesalahan orang lain bukan jiwa seorang Islami.
3. Kami menghimbau kepada Jabung on line dan Islam pos agar miminta maaf kepada Densus 88. untuk menjaga nama baik Korps Muballighah khusus nya saya yg bersangkutan.
4. Lain kali kalau mau mengespos ulang berita yg sdh bertahun tahun tentu nya harus minta ijin dulu kepada yg bersangkutan .

Powered by Blogger.