Pimpinan Majelis Rasulullah : Ahok Tidak Masuk Kriteria Gubernur Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Habib Nabiel Fuad Al Musawwa selaku pimpinan dan Majelis Syuro Majelis Rasulullah memberikan Klarifikasi lengkap terkait penyebaran berita hoax yang menyatakan bahwa Majelis Rasulullah mendukung Ahok untuk menjadi Gubernur. (baca: Pendukung Ahok Sebar Berita Hoax : Majelis Rasulullah Mendukung Ahok).
Dalam klarifikasinya, Habib Nabiel secara tegas menolak berita hoax tersebut dan menegaskan bahwa Ahok sangat jelas tidak masuk kriteria Gubernur pilihan Majelis Rasulullah yang memiliki Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Berikut ini Klarifikasi lengkap Habib Nabiel yang diunggah ke Facebook pribadi Habib Nabiel, kamis(17/3/2016).
KLARIFIKASI ATAS KEDUSTAAN DAN FITNAH BAHWA MAJELIS RASULULLAAH SAW MENDUKUNG CAGUB AHOK :
AlhamduliLLAAHi wash Shalatu was Salaamu ‘ala Sayyidina RasuliLLAAH SAW..
Terkait beredarnya foto saya dan Pengurus Majelis Rasulullah (MR) bersama gubernur Ahok yang dilansir oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab akhir-akhir ini maka perlu diluruskan hal-hal sebagai berikut:
1. MR bukan parpol dan MR tidak pernah ikut-ikutan dalam kampanye, baik kampanye Pilkada, Pileg maupun Pilpres. Oleh karena itu MR berlepas diri dari dukung-mendukung cagub/cawagub DKI, sebab MR adalah murni Majelis Zikir yang bermanhajkan aqidah Ahlus Sunnah wal jama’ah dibawah bimbingan Guru Mulia Habibana Umar bin Hafizh. Maka terkait Pilkada DKI, MR hanya mengenalkan dan mendoakan para calon yang sesuai dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan jelas gubernur Ahok tidak masuk dalam kriteria tsb.
2. Terkait foto saya dan Crew MR bersama gubernur Ahok, maka foto tsb adalah foto pada tgl 6 Maret 2015 yaitu saat MR memprotes keras kebijakan gubernur Ahok yang melarang kegiatan rutin zikir MR di Monas dari sejak zaman beberapa gubernur sebelumnya.
MR diundang oleh gubernur Ahok untuk membicarakan masalah tersebut ke balaikota, dan pada saat itu telah dicapai kesepakatan bahwa MR boleh tetap mengadakan 5 kegiatan besar di Monas selama tahun 2015, yaitu sampai bulan Desember 2015, yang kemudian janji itu tidak ditepati oleh gubernur Ahok.
3. MR tidak pernah menerima bantuan material apapun dari Penprov DKI, selain dari janji pemberian izin 5 acara kami pada tahun 2015 (ad.2 di atas) yang sampai saat ini tidak pernah ditepati. Bahkan yang beredar berita di media pada saat itu adalah justru tuduhan gubernur Ahok bahwa EO-MR ingin di Monas hanya ingin cari duit dari PKL, bahwa apakah kalau zikir di Istiqlal gak diterima Tuhan, dan tuduhan-tuduhan miring lainnya.
4. Berbagai pernyataan gubernur Ahok di atas saja sudah menyakiti kami, dan kami sama sekali tidak membalas pernyataan-pernyataan tersebut, lalu akhir-akhir ini beredar pula foto kami pada saat memprotes pelarangan izin Monas yang diputarbalikkan seolah-olah MR mendukung cagub Ahok, benar-benar ini sudah fitnah yang luarbiasa.
5. Tetapi manhaj MR melarang kami untuk menempuh jalan kekerasan apalagi sampai ke jalur hukum dan lain sebagainya, maka kami akan bersabar atas berbagai tuduhan dan fitnah ini, semuanya hanya akan kami serahkan kepada ALLAAH SWT, dan langkah kami terhadap semua yang melakukannya adalah kami doakan agar mereka semua diberi hidayah oleh ALLAAH SWT dan ditunjukkan kepada jalan yang lurus.
Klarifikasi ini kami buat bukan untuk membuka permusuhan atau perlawanan pada siapapun dan pihak manapun, melainkan hanya untuk menyampaikan kebenaran dan agar masyarakat mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Sungguh tugas kami hanya untuk melakukan perbaikan sekuat tenaga kami, dan tidaklah yang menunjukkan kepada hidayah kecuali hanya ALLAAH SWT, hanya kepada-NYA kami bertawakkal dan hanya kepada-NYA pula kami akan dikembalikan.
Habib Nabiel Fuad Al Musawa
Majelis Syuro Majelis RasuluLLAAH SAW
[mh]
Post a Comment