Inilah Produk-produk ‘Made in Israel’ Yang Beredar dan Dijual di Indonesia
Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yaitu Deklarasi Jakarta.
Dalam salah satu poinnya, disebutkan mengajak seluruh negara OKI, termasuk Indonesia, untuk memboikot produk-produk milik Israel.
Namun, apakah benar produk-produk Israel beredar dan dijual di Indonesia ? DilansirMerdeka, menurut pengakuan Kementerian Perdagangan, rupanya beberapa produk berlabelkan ‘made in Israel’ memang dijual di pasar Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, staf Khusus Kemendag Iman Pambagyo saat masih menjabat sebagai Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) tidak membantah, dan dianggap legal karena tidak ada pembatasan khusus perdagangan antara Indonesia dan Israel.
“Saya cuma dengar. Dengar ada barangnya dan saya tahu. Barangnya itu ya kemungkinan Made In Israel,” ujar Iman.
Data dari kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Israel cukup positif. Tahun 2007, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 124.100 dan meningkat menjadi USD 116,4 juta pada tahun 2008. Tahun 2009, total perdagangan dua negara mencapai USD 91.613 juta dan kembali meningkat menjadi USD 117,5 juta pada tahun 2010.
Data tahun 2011 menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Dan hingga pertengahan 2012 sudah mencapai USD 79 juta.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor dari Israel ke Indonesia pada 2015 hanya tercatat sebesar USD 77 juta. Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadiwibowo mengatakan jika Indonesia memboikot masuknya barang produk Israel, maka pemerintah bisa memproduksi sendiri atau bisa mengimpor dari negara lain.
Lalu, apa saja produk-produk buatan Israel yang beredar dan dijual di Indonesia ?
1. Kurma
Badan Pusat Statistik (BPS) pernah mencatat bahwa pada Juni 2012 Indonesia mengimpor kurma dari Israel. Tercatat sebanyak 20,6 ton kurma masuk ke Indonesia. Nilai perdagangan kurma tersebut, menurut BPS, mencapai USD 191.300.
2. Jeruk Shantang
Tidak hanya kurma, Indonesia juga mengimpor buah dari Israel. Jeruk Shantang asal Israel masuk Indonesia pada April 2012. Tercatat sebanyak 0,666 ton Jeruk Shantang masuk Indonesia. Nilai perdagangan ini mencapai USD 709.
3. Mainan
Impor mainan dari Israel masuk dalam kategori jenis mainan lainnya atau bagian mainan (other toys and parts) dengan kode HS 9503009900. Sepanjang 2013, Indonesia sudah mengimpor mainan asal Israel dengan total nilai USD 830 dengan berat 26 Kilogram. Impor mainan ini terus berlanjut pada Januari 2014 dengan nilai USD 358 dengan berat 14 Kilogram.
4. Logam dan Bahan Kimia
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadiwibowo, mengatakan rendahnya nilai impor dari Israel tersebut dikarenakan jenis produk yang bernilai murah, seperti kondensor, turbin kecil, bekas senjata berbahan tembaga dan alumunium, dan bahan-bahan kimia.
“Contohnya besi, di sana (Israel) mengirim kita besi bekas yang nanti kita olah lagi. Kalau kita boikot ya kita bisa produksi besi sendiri atau kita cari di negara lain,”katanya. [merdeka/islamedia]
Post a Comment