Bupati Cellica Klarifikasi Soal Pikiran Korslet, Netizen: Pemimpin harusnya Lebih Bijak!
BUPATI Karawang Cellica Nurrachadiana mendukung rencana mengontrol khotbah Jumat di seluruh masjid di Karawang. Hal itu dilakukan untuk menangkal paham radikal di masyarakat. Rencananya, setiap penceramah harus membacakan buku pedoman penanganan paham radikal saat Jumatan.
Dikutip dari Tempo, Selasa (15/3/16), Cellica menyebut pemahaman radikal telah menyebar di sebagian masyarakat Karawang, sehingga harus diluruskan.
“Teroris itu punya pemahaman lebih, bahkan ibadahnya yang lebih rajin dari kita-kita, sehingga pemikirannya jadi korslet,” ujar Cellica, dalam sambutannya di acara penyuluhan agama dan deradikalisasi di Hotel Karawang Indah, Selasa, 15 Maret 2016.
Guna menangkal paham radikal di masjid-masjid, rencananya pemda Karawang akan mengutus ulama kompeten dan pilihan.
Menyusul pemberitaan yang banyak menyudutkan Cellica di media, Cellica Nurrachadiana memberikan klarifikasi atas berita di atas. Cellica menyatakan keberatan dengan berita, yang mengutip pidatonya di acara penyuluhan agama dan deradikalisasi di Hotel Karawang Indah, Selasa, 15 Maret, 2016.
“Gara-gara kutipan itu, seolah-olah saya berkata, orang yang rajin ibadah, pikirannya korslet,” ujar Cellica, Kamis, 17 Maret 2016. “Padahal kata korslet itu, ditujukan untuk pelaku teror,” katanya dikutip dari Tempo,Kamis (17/3/16)
Akibat kehebohan berita itu, Cellica akan mengklarifikasi hal tersebut lewat kepala bagian humas Pemerintah Kabupaten Karawang. “Untuk meluruskan, bahwa maksud perkataan saya itu tidak menuding orang yang rajin beribadah dan ulama sebagai teroris,” kata dia.
Menanggapi pernyataan di atas, netizen islampos.com memberikan komentar mereka dalam fanpage facebook islampos. Berikut beberapa komentar mereka:
Itu orang yang bilang teroris punya pemahaman lebih tentang agama, berarti yang ngomongnya itu dangkal sekali pemikirannya dan memang niatnya ingin menghancurkan umat islam,,, logika aja,, orang kalau udah paham benar dengan Al Quran dan Hadits dan mengamalkannya,, kagak mungkin dia bisa menjadi teroris sedangkan di dalam Al Quran sendiri aja telah diterangkan bahwa kita tidak boleh membunuh seseorang apalagi membunuh muslim tanpa alasan yang kuat,dan mengenai bom bunuh diri itu sudah pasti haram bagi islam dikarenakan dalam islam itu bunuh diri memang haram buat yang muslim,, berarti teroris atau teror sejenis bom bunuh diri itu bukanlah seorang muslim,,,
“mengontrol..”kesannya kurang enak dikuping…kurang tepat caranya, dan susah lg…Yg paling penting…tingkatkan pemahaman islam dr mulai anak2…tutup tempat2 maksiat…
Perbaiki diri ajalah dulu bu bupati, tutup aurat yg benerlah dulu sesuai yang disebutkan dalam Al-qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 apalagi ibu kan seorang bupati, memberikan contoh yang baiklah dulu pada masyarakatnya. Gak ada salahnya bu mengontrol setiap khutbah jumat justru lebih bagus agar paham radikal tidak menyebar, berikan pemahaman yang benar pada masyarakat jangan berikan statement yang hanya membingungkan dan memberikan opini yang ini itu pada masyarakatnya, kan kasian masyarakat yang masih awam dan belum begitu paham tentang agama Islam. Terimakasih
Ah gak usah lebay mbak bupati. Jika anda liat langsung kondisi khutbah jumatan, mau se radikal materinya apapun itu pendengarnya pada tidur.
Hadeuuh isu teroris lagi gencar di tuJukan ke muslim kususnya di indonesia sekarang ….mau ada huru hara apa Ni…
Harusnya sebagai Pemimpin itu lebih bijak dlm bertutur kata dan tindakan,, anda telah ceroboh dgn berkata demikian anda bkn hanya harus mengklarifikasi tp juga harus minta maaf kepada semua umat muslim di dunia terutama kpd Allah swt jika anda seorang muslim dan bukan juru Humas yg bicara tp Anda
Komentar selengkapnya bisa dilihat di sini.
Post a Comment