Bahaya Candu Game Bagi Anak

foto: realtytoday.com

GAME bukanlah barang aneh ataupun asing di zaman sekarang, anak-anak zaman sekarang tak asing lagi dengan gadget dan teknologi. Marc Prensky, pakar pendidikan sekaligus penulis buku Digital Game Based Learning, menyebut anak-anak berusia 14 tahun ke bawah sebagai Digital Natives, alias penduduk asli yang menghuni dunia digital.

Dibalik keseruan bermain game, aktivitas itu ternyata mengundang berbagai efek negatif bagi pemainnya terutama bagi anak-anak. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, kebanyakan main game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, seperti disarikan dari parenting.co.id berikut ini:

1. Masalah sosialisasi. Berhubung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan mesin (bukan manusia), si praremaja bisa merasa canggung dan kurang nyaman kala datang kesempatan untuk bergaul dengan temannya.

2. Masalah komunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.

3. Mengikis empati. Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.

4. Gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal.

5. Gangguan kesehatan. Menatap layar video games secara konstan dalam waktu lama bisa mencetus serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan. [rf]

No comments

Powered by Blogger.