Sudah Keterlaluan, Dubes AS Ikut Mengintervensi Indonesia soal LGBT


Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan Indonesia sedang mengalami darurat moral. Ditandai dengan banyaknya kerusakan moral di tengah masyarakat, termasuk LGBT.

Hal itu dikatakan Hidayat saat menutup acara Musyawarah Nasional Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) ke-2 di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Ahad (14/02/2016).

“Saya menyampaikan apa yang disampaikan Ketua Umum MUI, Kiai Ma’ruf Amin, yang menyampaikan bahwa Indonesia darurat moral. Dan saya setuju dengan pernyataan ini, karena tampak jelas kerusakan moral di sekitar kita, seperti misalnya LGBT,” tuturnya.

Terlebih, lanjutnya, kampanye LGBT saat ini dilakukan dengan masif bahkan didanai secara terang-terangan oleh asing. [Baca:UNDP dan USAID Danai Kampanye LGBTI di Asia]

“Bahkan seorang Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat berani-beraninya datang ke (kantor) Republika karena meminta Indonesia agar melindungi dan melegalisasi LGBT,” ucapnya kepada hidayatullah.com di sela-sela acara.

Terkait hal itu, Hidayat menyampaikan, sudah sangat seharusnya pemerintah Indonesia bersikap tegas dan menolak permintaan Kedutaan Besar AS tersebut. Menurutnya, Kedubes AS telah mengintervensi kehidupan bernegara di Indonesia.

“Ini adalah persoalan yang serius,” tegas Ketua Dewan Penasihat IKADI ini.

Sebagaimana diketahui, Dubes AS, Robert O Blake, mengunjungi kantor harian Republika, Kamis (11/02/2016). Saat itu, ia menyatakan Indonesia harus memberikan kesetaraan terhadap kaum LGBT sebagaimana yang terjadi di AS.

“Saya tahu ini isu sensitif, tapi Indonesia sebagai negara demokrasi harus bisa memberikan contoh bagi negara-negara lain,” kata Blake.

(Sumber: Hidayatullah)

No comments

Powered by Blogger.