CINTA SEJENIS BIKIN MIRIS
Menurut Prof. Ronny Nitibaskara sebagai kriminolog:
“Bahwa pelaku criminal dari Kelompok LGBT lebih sadis. Karena tingkat kecemburuan mereka lebih tinggi. Sebenarnya sudah banyak kasus terjadi di Indonesia, hanya saja tidak naik ke permukaan. Undang-Undang kita masih lemah, Seperti KUHP ayat 292 hanya mengatur tentang penyelewengan seksual laki-laki dewasa kepada anak dibawah umur, mendapat hukuman maksimal 5 tahun.”
(Acara Makna dan Peristiwa di TV One tema "CINTA SEJENIS BIKIN MIRIS", Senin, 15 Februari 2016)
SELENGKAPNYA.....
***
Poin penting dari acara “Makna dan Peristiwa” TV One
Host : Ustadz Bachtiar Nasir
Narsum : Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH
Prof. Ronny Nitibaskara
Edisi : Senin, 15 Februari 2016
Tema : “Cinta Sejenis Bikin Miris”
“Dampak dari sebuah Komunitas dapat berpengaruh terhadap pola pengambilan keputusan.” Pernyataan Ustadz Bachtiar Nasir.
DR. Fidiansyah sebagai Psikiater memaparkan,
“Saat ini psikiater di Amerika, sebagian besar mereka adalah LGBT. Mereka yang menentukan sesorang itu sehat atau tidak dari sisi kejiwaannya.”
Keputusan medic, seperti diagnose dan pengobatan dapat berubah. Maka kami tergabung dalam seksi religi rencananya di Indonesia ini akan mengajukan membuat seksi religi yang berdasarkan kearifan local Indonesia”.
LBGT terbagi dua, yaitu :
1. Orang dengan gangguan kejiwaan
2. Orang dengan masalah kejiwaan
“Jika terjadi gangguan fisik, dokter melakukan diagnosis berdasarkan penyebabnya. Sedangkan jika terjadi gangguan jiwa, dokter melakukan diagnosis berdasarkan kumpulan gejalanya. Untuk LGBT ini terbagi dua, yaitu Distonik, yaitu yang ia merasa tidak nyaman dengan masalah kejiwaannya ini dan yang kedua adalah Sintonik, yaitu ia merasa nyaman dengan masalah kejiwaannya ini”. Penjelasan dr. Fidiansjah.
Ustadz Bachtiar menjelaskan, “Jika dari sisi agama, orang dengan gangguan kejiwaan ini sebetulnya ketika ia masih memiliki rasa malu, itu dapat dijadikan obat dari dalam dirinya. Kemudian menceritakan masalahnya kepada orang yang dapat memberikan solusi dan ia meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.”
“Sebetulnya Kaum LGBT ini tingkat agresifitasnya cukup tinggi. Hal ini digambarkan dalam kisah nabi luth
“Manakala utusan-utusan (malaikat) Allah datang kepada Luth, Luth mengira mereka adalah para tamu yang menemuinya. Maka Luth meminta mereka untuk mendekat dan mereka duduk di dekatnya. Luth menghadirkan tiga orang putrinya. Luth menyuruh putri-putrinya agar duduk di antara para tamu dan kaumnya. Maka kaumnya datang dengan tergopoh-gopoh. Ketika Luth melihat mereka, dia berkata, ‘Inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini.’ (Hud: 78). Kaumnya menjawab, ‘Bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.’(Hud:79)
Agresifitas kaum Nabi Luth ini membuat Malaikat marah, lalu membuat wajah mereka rata.”
“Hal ini dapat terjadi pada jiwa yang memang kotor hatinya dan tidak menjadikan malu sebagian dari iman. Bahkan dalam kisah nabi Luth diatas, setelahnya mereka mengusir nabi Luth karena menganggap nabi Luth sok suci.” Sambung Ustadz Bachtiar.
“Kedepannya hal ini akan menjadi bencana social bagi bangsa kita, karena kita akan berhadapan dengan saudara kita sendiri berselisih mengenai ini.“maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang diatas ke bawah (kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (Qs. Hud : 82)” penjelasan Ustadz Bachtiar.
Bencana yang akan timbul diantaranya :
1. Permasalahan social
2. Penyakit kelamin
3. Bencana alam, seperti hujan batu. Bisa jadi batu dari dalam bumi seperti magma, lava, dll. Yang saat ini dibeberapa Negara sudah terjadi.
“Jika tidak menjadikan bencana alam sebagai bahan renungan kita, tinggal kita lihat nanti bahwa akan mendapatkan balasan yang lebih menyakitkan. Janji Allah itu pasti.” Sambung ustadz Bactiar.
Menurut dr. Fidiansjah, penilaian untuk pengobatan “penyakit” seseorang ada 4 aspek yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Struktur fisik
2. Psikologis
3. Spiritual religi
4. Social budaya
“Saya juga menjelaskan kepada pasien, bahwa Allah memberikan masalah maka Allah pasti juga memberikan jalan keluarnya.” Pemaparan dr. fidiansjah.
“Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah” (HR Muslim 2204),“ sambung Ustadz Bachtiar.
Solusi secara religi adalah mempunyai rasa malu, menjaga kesucian diri, mendekatkan diri kepada Allah serta mengakui kesalahan kita. Jika memang merasa menyimpang, datang ke ahlinya. Berbicara dan cari solusinya.
"Untuk masalah LGBT, selain factor kejiwaan ada juga factor hormonal dan factor neotransmitter (pengiriman informasi ke otak). Ini beda penanganannya dengan yang factor kejiwaan." Penjelasan dr. Fidiansjah.
“Mengenai masalah kejiwaan ini, pihak Negara harus berhati-hati. Karena terlalu dalam doktrin mengenai kebebasan, anti tuhan, anti agama, merasa agama tidak dapat dilibatkan dalam politik. Ini akan menjadi masalah dalam level kenegaraan.” Analisa ustadz Bachtiar.
Menurut Prof. Ronny Nitibaskara sebagai kriminolog, “bahwa pelaku criminal dari Kel. LGBT lebih sadis. Karena tingkat kecemburuan mereka lebih tinggi. Sebenarnya sudah banyak kasus terjadi di Indonesia, hanya saja tidak naik ke permukaan. Undang-undang kita masih lemah, Seperti KUHP ayat 292 hanya mengatur tentang penyelewengan seksual laki-laki dewasa kepada anak dibawah umur, mendapat hukuman maksimal 5 tahun.”
Kesimpulan dr. Fidiansjah adalah “kita harus menempatkan kel. LGBT ini adalah kelompok yang harus ditolong. Harus diberi penguatan dari keluarga, seperti pola asuh, ilmu parenting dll. Juga dari sisi pengobatan dan perbaikan emosi dengan yang telah dialaminya.”
“LGBT itu terbagi dua, yaitu LGBT Sintonik yang secara sadar dirinya berbeda dan menuntut disahkan legilitas kawin sejenis sementara yang kedua adalah LGBT SSA yaitu yang masih mempunyai rasa malu atas dirinya yang menyimpang. Dan menurut saya kelompok kedua ini yang perlu ditolong pertama kali. Diberikan pendampingan, tidak dibully, dan diperlakukan secara benar. Selanjutnya bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak berdzikir, membaca al-quran, memahami kisah nabi, dll. Insyaa Allah akan muncul kesadaran akan akhirat dan menimbulkan keimanan.”
Menurut saya pihak Negara sangat penting untuk mengambil sikap mengenai masalah ini. Dam yang terpenting lagi kembali kekeluarga. Kokohkan keluarga indonesia, mulai dari cara mencari pasangan, cara mengelola rumah tangga dan bagaimana parenting. Ayah dan ibu harus ada dihadapananaknya. Tidak menyerahkan seluruh pengajaran kepada sekolah atau lembaga kursus.” Tutup Ustadz Bachtiar Nasir.
Wallahu’alam.
Demikian resume ini. Yang salah datang dari saya Pribadi. Kebenaran sempurna milik Allah Semata.
Wassalamu Alaikum wr wb.
Penulis : NH
Sumber: fb
Post a Comment