Pemko Banda Aceh Jalin Kerja Sama dengan Turki


ISTANBUL - Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan jajaran birokrasinya seperti Dirut PDAM Banda Aceh dan para ketua komisi di DPRK Banda Aceh melakukan kunjungan kerja sama ke Turki dari tanggal 6 sampai dengan 13 Januari 2016.

Kunjungan kerja Wali Kota Banda Aceh dan jajarannya serta perwakilan DPRK Banda Aceh ke Turki dalam rangka membangun kerja sama dengan negara bekas Kekhalifahan Islam tersebut patut diapresiasi. Pasalnya, selain karena Turki sejak pasca Tsunami telah banyak membantu Aceh, juga karena negara tersebut hari ini kian menjadi negara penting di dunia karena keberhasilannya dalam berbagai bidang pembangunan.

Hubungan kerja sama ini juga akan mengenang kembali romantisme lama hubungan mesra antara Aceh Darussalam dan Turki Utsmani.

"Ketika Turki Utsmani berjaya, tidak terhitung jumlah perwira (Pasya) Turki yang dikirim ke Aceh dalam rangka melatih pejuang Aceh untuk mengusir kaum penjajah. Para perwira Turki ini meninggalkan tanah air mereka demi Aceh, demi harga diri bangsa Aceh. Mereka banyak yang meninggal di Aceh dan dimakamkan di Gampong Bitay, Banda Aceh. Makam-makam itu adalah catatan sejarah tentang cinta dan kebersamaan Aceh dan Turki, sesuatu yang sulit kita balas harganya," kata Teuku Zulkhairi, MA, yang merupakan Ketua Departemen Humas Rabithah Thaliban Aceh (RTA).

Zulkhairi mengatakan, Turki hari ini diketahui memiliki catatan keberhasilan pembangunan yang mencengangkan dari segi penyediaan air bersih bagi warganya, sarana dan prasarana transportasi yang nyaman, perdagangan, penataan tata ruang kota, peningkatan kualitas pendidikan dan sebagainya.

"Program Walikota Banda Aceh dan jajarannya untuk menjadikan Banda Aceh sebagai Sister City (kota kembar) Istanbul  adalah hal yang patut didukung dan diapresiasi dengan syarat bahwa program ini akan menjadi upaya yang sungguh-sungguh dan serius. Apalagi, Aceh dan Turki memiliki banyak kesamaan dari segi akar budaya karena sama-sama wilayah yang berpenduduk mayoritas Muslim," kata Zulkhairi yang juga Sekretaris Pengurus Besar Persatuan Dayah Inshafuddin.

Zulkhairi mengatakan, masyarakat perlu menunggu laporan resmi dari kerja sama Pemko Banda Aceh – Turki ini, dan seterusnya warga memantau dan mengevaluasi sejauh mana program kerjasama ini direalisasikan.

"Apa saja yang menjadi sisi keberhasilan Istanbul berarti harus dijiplak di kota Banda Aceh, baik dari segi penyediaan air bersih bagi warga yang selama ini banyak masalah, transportasi kota, pendidikan dan sebagainya," kata Zulkhairi, dalam siaran persnya.

Sumber: middleeastupdate.net

No comments

Powered by Blogger.