PGRI: Presiden Jokowi mau guru tenang dengan tak hapus tunjangan


Merayakan HUT PGRI yang ke-70, Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai konsisten dengan kesejahteraan para guru se-Indonesia. Jokowi, menurut Sulistyo, dinilai peduli terhadap kesejahteraan para guru dengan tidak memotong tunjangan profesi.

Hal tersebut dia sampaikan dalam sambutannya di depan kurang lebih 150 guru dari seluruh provinsi Indonesia yang menghadiri HU PGRI ke-70 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Pak Jokowi mau guru-guru biar tenang dengan tidak akan hapus tunjangan profesi guru. Jadi saya yakin tunjangan profesi tidak akan dihapus," ujarnya, Minggu (13/12).

Sebelumnya para guru sempat dikhawatirkan dengan adanya wacana tentang tunjangan profesi guru akan dihapus. Belum lagi adanya Uji Kompetensi Guru jika mau naik pangkat, yang menurut sebagian guru sendiri dirasa cukup berat.

PGRI juga meminta kepada gubernur dan bupati untuk membangun mutu pendidikan yang lebih baik lagi guna menciptakan kecerdasan anak anak bangsa kedepannya.

"Kami mengimbau kepada Bupati Gubernur untuk membangun pendidikan yang lebih bermutu," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mewakili Presiden Joko Widodo menyampaikan sebuah salam hangat dari Presiden ke ratusan ribu Guru yang hadir di Stadion terbesar di Indonesia itu. 

"Salam hangat dari Presiden untuk Guru yang hadir dalam kesempatan ini," kata Puan dalam sambutannya.

"Saya bisa nggak meneruskan ini? Kalau diperbolehkan saya teruskan. Tapi tolong diperdengarkan. Bagaimana? Boleh diteruskan?" tanya Puan.

"Boleh," jawab Guru kompak berteriak. 

Puan menegaskan ke puluhan ribu guru yang hadir bahwa wacana penghapusan tunjangan yang profesional Guru hanyalah sebuah kabar bohong. 

"Pernyataan tunjangan profesi akan dihapuskan itu tidak benar dan pada APBN sudah masuk anggarannya," kata Puan yang disambut tepuk tangan. 

Puan melanjutkan guru punya tanggung jawab yang tinggi dalam membangun bangsa yaitu dengan cara mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan karakter dan meningkatkan kualitas hidup manusia yang berakhlak serta menguasai ilmu pengetahuan.

"Tujuan utama pendidikan adalah membentuk karakter bangsa, di tangan kalian lah," katanya. 

Dia pun meminta guru untuk fokus meningkatkan pelayanan pendidikan untuk peserta didiknya. Meskipun hal itu terhambat oleh wilayah yang kurang bersahabat. 

Puan juga berharap kode etik guru ditingkatkan. Harapannya, ada sanksi yang digulirkan ketika ada pelanggaran profesi yang dilakukan oleh guru. 

"Organisasi guru harus berani memberi sanksi kepada anggotanya yang melanggar kode etik," katanya.

No comments

Powered by Blogger.