Ketika Luhut ‘Mengancam Balik’ Lawan, Pertanyannya Siapa Lawannya Luhut?


Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan naik pitam karena disebut-sebut dalam kasus ‘Papa Minta Saham’. Luhut pun tak segan-segan mengancam pihak yang berusaha menjatuhkan namanya.

“Akan ada waktu nya saya melaporkan mereka yang menuduh saya terlibat dalam urusan negosiasi ilegal perpanjangan kontrak karya PT Freeport,” kata Luhut dengan nada kesal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).

Luhut mengungkapkan, tak akan tinggal diam kepada beberapa pihak yang menyebarkan pendapat atau pemberitaan yang seolah menerangkan bahwa dirinya terlibat dalam kasus ‘Papa Minta Saham’ itu.

“Selama ini banyak terlontar dari mulut beberapa pihak seperti pengamat dan politisi tentang keterlibatan saya yang sangatlah tidak mendasar,” ungkapnya.

“Pada tanggal 16 Maret, saya sebagai Kepala Staf Kepresidenan memberi tahu ke Presiden Joko Widodo terkait adanya beberapa pihak yang mencoba mengganggu Presiden salah satunya beberapa pihak yang mencoba perpanjangan kontrak karya Freeport sebelum tahun 2019. Saya tak setuju dengan rencana itu. Jadi tak benar kalau saya terlibat dan ingin menggelar ‘negosiasi ilegal’ sebelum waktunya,” tegasnya.

Lanjutnya, bagi pihak-pihak yang tak begitu tahu tentang permasalahan ini, namun banyak memberi pendapat, ada baiknya segera menemuinya. “Datang ke saya dan tunjukkan salah saya di mana. Dari pada asal ngomong semua,” terangnya.

Selama ini Luhut mengaku diam, namun lama kelamaan dia merasa diperlakukan tidak adil. Luhut siap melawan. Luhut mengaku tak segan-segan menyerang balik dengan melaporkan pihak-pihak yang menudingnya terlibat dalam kasus ini. Tujuannya agar mereka merasakan yang dirasakan Luhut saat ini.

“Saya akan pertimbangkan yang melaporkan, emang dia saja yang bisa bikin orang lain repot? Saya juga bisa bikin dia repot,” ungkap Luhut.

Luhut akhirnya membeberkan alasannya bungkam selama ini. Dia mengaku selama ini telah bersikap sabar menanggapi pemberitaan yang menyudutkannya. Tapi kenyataannya, sikap diamnya itu malah justru dimanfaatkan pihak lain untuk mengaitkannya dengan kasus ini.

“Kenapa saya tidak reaksi karena saya mau lihat. Orang itu pasti punya batas gerak majunya, dan saya mau lihat batas gerak maju dia (siapa saja yang mencemarkan namanya) sampai di mana. Sepanjang saya tidak salah, saya akan hadapi siapa pun dia. Tentara saya keluar, apalagi kemarin saya baru reuni. Saya saja siap hadapi kematian di situ,” tandasnya.

No comments

Powered by Blogger.