ini alasan Menlu, Indonesia tidak ikut aliansi militer dalam rangka melawan terorisme


Sebanyak 34 negara Islam telah memutuskan untuk membentuk aliansi militer dalam rangka melawan terorisme yang dipimpin oleh Kerajaan Arab Saudi.

Diantara 34 negara Islam (OKI) yang membentuk aliansi militer ini tidak termasuk Indonesia. Apa alasannya?

"Konstitusi Indonesia jelas menyebutkan bahwa Indonesia tidak akan ikut aliansi militer dalam bentuk apa pun," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, kepada SP, di Jakarta, Selasa (15/12), dikutip beritasatu.com.

Sebelumnya dikabarkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir telah menghubungi Menlu RI Retno Marsudi. 

Menurut Arrmanatha Nasir, Al-Jubeir menghubungi Retno untuk menyatakan niat Saudi membentuk pusat internasional melawan ekstrimisme dan terorisme.

Saat itu, lanjut Tata, Retno hanya mengatakan Indonesia meminta term of reference (TOR) dan modalitas pusat internasional tersebut. Sebab, Indonesia sudah terlebih dulu memiliki lembaga serupa di dalam negeri, sehingga kajian atas modalitas perlu dilakukan untuk menyinergikan dengan lembaga-lembaga serupa di Indonesia.

Kantor berita Pemerintah Saudi, SPA, Selasa (15/12), mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan Arab Saudi telah mengumumkan pembentukan koalisi militer 34 negara Islam untuk memerangi terorisme.

Koalisi berkewajiban melindungi negara Islam dari kejahatan semua kelompok terroris dan organisasi sekte apapun.

"Kewajiban untuk melindungi negara Islam dari kejahatan semua kelompok dan organisasi -apapun sekte dan nama mereka- yang mendatangkan kematian dan kerusakan di muka bumi dan bertujuan untuk meneror orang yang tidak bersalah," demikian bunyi pengumuman.

Aliansi 34 negara Islam yang dipimpin Saudi ini termasuk Turki, Pakistan, Malaysia. Tapi Indonesia dan Iran tidak masuk dalam aliansi ini.

Berikut daftar lengkap 34 negara:

No comments

Powered by Blogger.