Pasca Teror Paris, KBRI Washington Tiadakan Sholat Jumat di Gedungnya
Umat Islam di Amerika, khususnya di Silver Spring distrik Maryland, Washington DC, menyayangkan keputusan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk AS yang akan menghentikan pelaksanaan Shalat Jum’at di gedung Kedutaan mulai pekan mendatang.
Seperti dilansir media timur tengah Rassdyang dikutip eramuslim, dari kolumnis Mesir Abdurrahman Yusuf di jejaring Facebook miliknya mengatakan, “Jum’at 20 November kemarin adalah hari terakhir umat Islam di sekitar daerah Maryland dapat menunaikan Shalat Jum’at di gedung Kedutaan Indonesia.”
Abdurrahman melanjutkan, “Saya sangat menyayangkan sekali penutupan Masjid yang dipakai beribadah Umat Islam dari berbagai negara.”
“Saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas penutupan ini, akan tetapi bocoran yang saya dapatkan bahwa ini adalah keputusan langsung dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika,” ujar Abdurrahman yang mengira penutupan ini terkait serangan berdarah Paris Attack.
Perlu diketahui bahwa masyarakat Muslim Indonesia dan berbagai negara lainnya telah tiga tahun lamanya menggunakan gedung utama Kedubes Indonesia di Washington untuk pelaksanaan Shalat Jum’at.
Di jejaring sosial media juga beredar Pengumuman (Announcement) dari KBRI Washington DC terkait hal tersebut.
Berikut isinya (terjemahan):
Kedutaan Besar Republik Indonesia
Washington D.C., USA.Pengumuman
Merespon perkembangan terbaru dan setelah mempertimbangkan dan memikirkan seluruh saran dan rekomendasi termasuk dari otoritas setempat (pihak pemerintah AS -red) mengenai keamanan dan keselamatan bangunan kedutaan dan semua staf yang bekerja di kedutaan, kepemimpinan kedutaan telah memutuskan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan dan memajukan aspek keamanan dan keselamatan bangunan kedutaan dan semua staf yang bekerja di kedutaan, yang merupakan kantor Pemerintah Republik Indonesia di Washington D.C. Berhubungan dengan ini, Kedutaan telah memutuskan beberapa hal berikut:
Pertama, kedutaan secara signifikan akan mengurangi semua kegiatan tidak resmi yang melibatkan banyak orang di kedutaan untuk meringankan beban dari kedutaan untuk menjamin keselamatan dan keamanan semua staf yang bekerja di kedutaan.
Kedua, semua kegiatan tak resmi yang dilakukan di kedutaan seperti penampilan seni, pelajaran gamelan dan program bahasa Indonesia akan dihentikan sementara. Kedutaan dapat melanjutkan lagi kegiatan-kegiatan semacam ini setelah memeriksa ulang seluruh prosedur keamanan dan keselamatan.
Ketiga, kedutaan tidak lagi menyelenggarakan shalat Jumat bagi semua jamaah, bagi saudara dan saudari muslim kami disini di kedutaan. Hari ini (20/11/2015 -red) adalah hari terakhir kedutaan menyelenggarakan dan membuka akses bagi saudara dan saudari muslim kami untuk shalat jumat.
Washington D.C., 20 November 2015
Post a Comment