Indonesia Hebat dianggap ‘keberatan’, KIH kini berubah jadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pertemuan tersebut membahas tiga masalah utama, yakni perubahan nama koalisi, dukungan terhadap paket kebijakan ekonomi dan kinerja parlemen.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Munas Surabaya, Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan, pertemuan tersebut telah menyepakati perubahan nama koalisi. Pertemuan itu dilakukan sejak pukul 18.00 WIB dan selesai sekitar pukul 21.10 WIB.
“Konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat tadi disepakati diubah namanya menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah,” ungkap Romahurmuziy kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/11).
Rapat ini dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Mereka sepakat untuk mendukung kinerja pemerintah, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III.
“Untuk itu partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut,” lanjutnya.
Kemudian, mereka juga menyoroti kinerja parlemen, di antaranya pembentukan pansus-pansus untuk menjawab beberapa masalah nasional. “Hal-hal terkait kinerja parlemen antara lain membahas beberapa pansus, baik pansus perundang-undangan maupun pengawasan.”
Post a Comment