Hidayat Nur Wahid: Selain di Prancis, juga terjadi bom di Palestina


Wakil Ketua MPR yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta agar peristiwa pengeboman di Prancis tidak diseret ke unsur SARA. Meski begitu menurutnya teror bentuk apapun harus dikritisi.

“Teror dan terorisme dilakukan oleh siapapun dan kepada siapapun itu suatu hal yang harus dikritisi. Karenanya, terorisme ini tidak boleh dikaitkan oleh agama manapun dan sampai kemudian melahirkan teror baru,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/11).

Menurut politikus PKS ini masyarakat Prancis atau Eropa bisa terjebak skenario untuk menyebarluaskan terorisme. Bukannya menghentikan teror, namun bisa berujung pada teror selanjutnya yang makin meluas.

“Jadi alih-alih, mencegah teroris malah mereka ikut mengembangkan. Saya kira dalam konteksnya memberantas terorisme maka harusnya permasalahan ini diselesaikan secara komprehensif. Karena selain bom yang terjadi di Prancis, juga terjadi bom di mana-mana dan bom yang ada di Palestina juga,” jelasnya.

Menurutnya pengeboman atau teror di negara lain lebih banyak. Maka dari itu harus diperhatikan pula teror yang menimpa negara lain itu.

“Itu korbannya ribuan kali dari yang ada di Prancis dan itu terjadi sejak tahun 1948. Tapi kan negara-negara yang sekarang ingin memberantas teroris tidak serius menangani permasalahan itu. Jadi adanya terorisme ini karena tidak ada keadilan di dunia kalau ketidakadilan ini terus dikembangkan bagaimana menangani terorisme,” terangnya.

No comments

Powered by Blogger.