Harga BBM Solar cuma turun 200 perak, Tapi Tarif tol Naik 500 Perak, Bagaimana ini?


Mulai 1 November 2015, diberlakukan tarif tol baru di 15 Ruas tol yang ada, Berikut adalah rincian kenaikan Tarif Golongan I yang naik mulai 1 November 2015, antara lain:
  1. Tol Jagorawi dari Rp 8.000 menjadi Rp 8.500
  2. Tol Jakarta-Tangerang Rp 5.000 menjadi Rp 5.500
  3. Tol JORR Rp 8.500 menjadi Rp 9.500
  4. Tol Padalarang-Cileunyi Rp 8.000 menjadi Rp 8.500
  5. Tol Semarang seksi ABC Rp 2.000 menjadi Rp 2.500
  6. Tol Surabaya-Gempol Rp 4.000 menjadi Rp 4.500
  7. Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang Rp 34.000 menjadi Rp 37.500
  8. Tol Palimanan-Plumbon-Kanci Rp 5.000 menjadi Rp 5.500
  9. Tol Serpong-Pondok Aren Rp 5.000 menjadi Rp 6.000
  10. Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa Rp 6.000 menjadi Rp 7.000
  11. Tol Tangerang-Merak Rp 36.000 menjadi Rp 41.500
  12. Tol Ujung Pandang tahap I dan II Rp 3.000 menjadi Rp 3.500
  13. Tol Pondok Aren-Bintaro-Viaduct-Ulujami Rp 2.500 menjadi Rp 3.000
  14. Tol Bali Mandara Rp 10.000 menjadi Rp 11.000
  15. Tol Dalam Kota Jakarta Rp 8.000 menjadi Rp 9.000
Semua mengalami kenaikan sebesar 500-2500, bahkan ada yang naik hingga 5.500 pada ruas tol tol Tanggerang-Merak yaitu dari tarif awal 36.000 menjadi 41.500

Para supir angkutan sembako dan sayur mayur tentu yang paling merasakan beban kenaikan tarif tol tersebut, ditambah kebijakan pemerintah yang hanya menurunkan harga solar sebesar 200 perak

Mendapatkan kebijakan penurunan harga solar 200 perak tetapi juga mendapatkan kebijakan kenaikan tarif tol antara 500 sampai 5.500 perak yang waktunya hampir bersamana; logika ekonominya dimana akan ada keuntungan yang terjadi, malah yang akan terjadi adalah keputusan untuk menaikkan biaya angkutan kembali akibat kebijakan kenaikan tarif tol

Para penguasaha angkutan barang akan berlakukan kenaikan biaya angkut kembali

Dan efek berantai pun terjadi, para pengusaha pemasok sayur mayur dan sembako akan menaikkan harganya akibat beban biaya angkut yang naik (logika ekonomi)

Lalu dimana kebijakan ekonomi pro rakyatnya?

Karena yang akan terjadi adalah, masyarakat yang akan kena dampaknya langsung berupa kenaikan harga sayur mayur dan sembako di pasar.

Kenaikan tarif tol ternyata bukan hanya soal bagaimana menaikkan, tetapi harus dipikirkan dampak berantai ekonomi (beban) yang akan ditimbulkan kedepannya; apakah hal ini dipikirkan penguasa saat ini?

No comments

Powered by Blogger.