Enam Perkara Yang Seharusnya Disegerakan

Pemateri : UST. SYAHRONI MARDANI,Lc

Sesungguhnya perbuatan baik yang paling utama adalah yang disegerakan. Ini sesuai dengan apa yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari Ali bin Abi Thalib, sesungguhnya Rasulullah saw berpesan padanya, “Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak baik kalau diakhirkan (jangan ditunda-tunda): shalat jika sudah datang waktunya, jenazah jika sudah hadir, menikahkan anak gadis jika sudah datang jodohnya (HR Turmudzi).

Dari Hatim Al-Ashom -rahimahullah- berkata :

    يقال: العجلة من الشيطان إلا في خمس إطعام الطعام إذا حضر الضيف وتجهيز الميت إذا مات وتزويج البكر إذا أدركت وقضاء الدين إذا وجب والتوبة من الذنب إذا أذنب

    “Dikatakan, “Ketergesa-gesaan itu dari setan, kecuali dalam lima perkara: menghidangkan makanan jika tamu telah hadir, mengurusi jenazah jika telah wafat, menikahkan anak gadis jika telah baligh, menunaikan utang jika telah jatuh tempo, dan bertobat dari dosa jika telah melakukan dosa”. [HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (8/78)]

Dari hadist dan keterangan keterangan hadits di atas, minimal ada 6 hal yang seharusnya disegerakan.

1. SHALAT KALAU SUDAH MASUK WAKTUNYA

Pertama, menyegerekan shalat ketika sudah masuk waktunya. Kenyataan yg sering kita temui di lapangan (bahkan mungkin menimpa diri kita, naudzubillahi mindzalik) bahwa "seorang karyawan jika dipanggil bosnya, sesibuk apa pun dia segera memenuhi panggilan tersebut. Tetapi saat Allah memanggilnya melalui suara adzan, kebanyakan dari kita tidak segera memenuhinya.

Padahal dari Abu Abdurrahman Abdulloh bin Masud ra berkata, Aku bertanya pada Nabi saw , “Amal apakah yang paling Allah cintai?” Nabi saw menjawab, “Shalat pada (awal) waktunya. Berbakti pada orang tua, dan Jihad di jalan Allah”. (Muttafaq Alaih)

Ketka Aisyah ra ditanya, “Bagaimanakah kebiasaan Nabi Muhammad saw di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Beliau biasa membantu keluarganya dan melayani mereka. Tapi jika terdengar panggilan Adzan, Beliau pergi untuk melakukan shalat”. (HR Bukhari)

Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah saw bersabda, “Shalat di awal waktu akan mendapatkan keridhoan (kasih sayang) Allah. shalat di akhir waktu ‘dimaafkan’ oleh Allah”. (HR Turmudzi)

2. SEGERA MEMULIAKAN TAMU

Kedua, segera memuliakan tamu. Ketika seseorang kedatangan tamu,yang seharusnya disegerakan adalah menghidangkan minuman dan makanan, bukan menanyakan ini dan itu pada sang tamu. Juga tidak perlu ditanya mau  minum apa, sudah makan atau belum? Kalau tamunya pemalu, meskipun lapar dan belum makan, dia akan menjawab sudah makan.

Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya”. (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi Ibrahim dikenal sebagai orang yang paling baik dalam memuliakan tamunya. Tak heran jika Nabi Ibrahim a.s memiliki gelar ABU DHIFAN (orang yang sangat memuliakan tamu).

Allah mengabadikan dalam Al Qur'an kisah bagaimana Nabi Ibrahim a.s yang bersegera dalam memuliakan tamunya. Nabi Ibrahim segera mengeluarkan hidangan saat tamunya datang.

 “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?

(ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun," Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal."

Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.

lalu dihidangkan-nya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Adz Dzariyat 51 : 24 – 27).

dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.

Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya Kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth."

dan istrinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. (Huud 11 : 69 – 71)

3. SEGERA MENGURUS JENAZAH

Ketiga, yang seharusnya segera dilakukan adalah mengurus jenazah. Apalagi ada hadits yang melarang mendiamkan jenazah berlama-lama. “Tidak sepantasnya mayat seorang muslim dibiarkan berlama lama di tengah keluarganya. (HR Abu Daud). 

Hadits lainnya menyebutkan, “Jenazah itu segera diurus. Seandainya dia orang baik, maka dia akan segera mendapatkan balasan kebaikannya. Seandainya bukan orang baik, agar segera lepas dari tanggungan kalian” (Muttafaq Alaih).

Jika jenazah digotong di atas pundak (menuju kuburnya), jika jenazah ini adalah orang soleh, maka dia akan berkata, “Segerakan aku.” Dan jika jenazah ini adalah orang jahat, maka dia akan berkata kepada keluarganya “Cilakalah aku, mau dibawa kemanakah aku ini” Semua makhluk mendengar suara ini, kecuali manusia. Seandainya manusia dapat mendengarnya pasti mereka akan pingsan.” (HR Bukhari)

4. MENYEGERAKAN MENIKAHKAN ANAK GADIS KETIKA SUDAH DATANG JODOHNYA

Keempat, yang seharusnya disegerakan menikahkan anak gadis jika sudah ada jodohnya. Dalam menikahkan anak gadisnya, menururt pengamatan Syahroni, kebanyakan yang menjadi pertimbangan dari para orangtua faktornya harta, bukan agama dan akhlaknya.

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Jika datang padamu seorang pemuda yang akan mengkitbah(melamar) anak gadismu. Engkau ridha dengan agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah anak gadismu dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan muncul kerusakan yang nyata.” (HR Turmudzi).

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui. (An Nuur 24 ; 32).

5. MEMBAYAR HUTANG

Kelima, yang seharusnya disegerakan membayar hutang. Jika seseorang punya hutang hendaknya segera dibayar. Jangan ditunda-tunda untuk melunasinya. Dalam Hadits Nabi disebutkan, Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda, “Jiwa seorang mukmin itu ‘tergantung’ gara gara hutangnya hingga hutangnya dilunasi. (HR Turmudzi). Rasulullah kembali bersabda, “Penundaan pembayaran hutang oleh orang yang mampu adalah satu kezaliman.” (Muttafaq Alaih)

6. BERTAUBAT DARI PERBUATAN MAKSIAT

Keenam, yang seharusnya disegarakan bertaubat dari perbuatan maksiat. Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan perbuatan salah dan dosa. Tapi sebaik-baik orang yang pernah melakukan perbuatan salah dan dosa, segera bertaubat kepada Allah. “Sesungguhnya Allah swt menerima taubat hamba-Nya sebelum ajal di tenggorokannya.” (HR Turmudzi)

“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur 24 : 31.

Segeralah taubat sebelum wafat dan segeralah shalat sebelum waktunya terlewat.

wallahu a'lam bishshowab

Dipersembahkan oleh grup WA - MANIS - MAJELIS IMAN ISLAM

No comments

Powered by Blogger.