Ditolak Bekasi dan ditolak Cileungsi, Truk sampah DKI lewat mana?


Puluhan truk sampah DKI Jakarta tak bisa lewat di Jalur Cileungsi, Kabupaten Bogor untuk ke TPA Bantar Gebang, Bekasi. Puluhan truk dipaksa warga yang demo untuk memutar arah. Warga Cileungsi protes karena truk sampah DKI selalu tercecer dan menimbulkan bau di Cileungsi.

Dinas Kebersihan DKI pun di buat kalang kabut dengan protes yang berujung truk-truk sampah tidak bisa lewat ini. Alhasil, truk-truk yang dipaksa putar balik itu kini ditarik kembali ke Jakarta. Truk-truk nanti malam akan ke Bantar Gebang tetapi lewat Bekasi.

“Dari Dinas Kebersihan DKI menginstruksikan seluruh truk sampah dari dinas maupun swasta untuk kembali ke Jakarta. Truk sampah itu kembali ke Sudinnya atau pool swastanya. Di buangnya pada malam hari melalui Bekasi,” ujar Kepala Seksi Penindakan Pelanggaran Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Sigit Pamungkas seperti dilansir dari media merdeka.com di Cileungsi, Bogor, Senin (2/11).

Untuk jalur Bekasi yang dilewati, Sigit mengatakan jika hanya ada 2 jalur saja yang bisa dilintasi, yakni Jati Asih dan Bekasi Barat.

“Pukul 21.00 WIB sampai 05.00 WIB. Itu operasional truk melalui Jati Asih dan Bekasi Barat. Kemungkinan nanti malam sampahnya akan dibuang,” paparnya.

Sigit menambahkan, dalam waktu dekat ini rencananya akan ada rapat antara DKI Jakarta dengan Kabupaten Bogor dan Polsek Cileungsi.

Pantauan merdeka.com hingga sore ini tidak terlihat lagi truk sampah DKI yang melintasi Prapatan Cileungsi. 28 Truk sampah yang ada di depan Polsek Cileungsi juga sudah di putar balikkan.

Sigit mengonfirmasi jika truk Sampah DKI ini membawa 6500 ton sampah per hari. Dia pun berjanji truk-truk sampah DKI tidak akan lewat Cileungsi sebelum masalah penolakan ini selesai.

“Kita sudah lapor ke pimpinan untuk tidak lewat sini (Cileungsi), sampai selesai musyawarah dari pemerintah DKI Jakarta dan Bogor,” ucapnya.

Sebelumnya warga dan LSM menolak truk sampah DKI yang akan dibuang ke Bantar Gebang melewati wilayah Cileungsi. Hal ini karena sampah yang diangkut banyak berceceran dan menimbulkan bau serta penyakit. Tak cuma itu, warga juga mempertanyakan MoU antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bekasi. Hal itu karena Pemkot Bekasi mendapat bantuan hibah dari DKI karena jalannya dilintasi truk-truk sampah. Namun yang terjadi, truk-truk pengangkut sampah itu malah lewat Cileungsi, bukan lewat Bekasi.

Saat ditanya soal hal itu, Sigit mengaku tidak tahu menahu. Dia pun meminta wartawan untuk bertanya kepada atasannya.

“Nanti silakan tanya ke pimpinan soal itu. Saya tidak tahu banyak soal itu,” imbuhnya.

No comments

Powered by Blogger.