Di alihkan kegaduhan Freeport, apakah kita lupa soal kebakaran hutan dan lahan, tanggung jawab siapa?


Negeri ini memang hebat didalam meninggalkan fokus perhatiannya, belum usai kita membicarakan apa yang terjadi dengan apa yang disebut darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan; lalu kini kita tiba tiba sangat fokus bicara tentang freeport

Apakah kita lupa, hampir 3/4 wilayah Indonesia terpapar bencana darurat asap, sehingga membuat ribuan balita dan anak anak yang bersekolah terkena dampaknya akibat bahaya asap yang terhirup langsung

Hampir seluruh daerah mengalami sulit bernafas akibat darurat asap dan itu terjadi hampir 4 bulan lamanya.

Jutaan penduduk harus hadapi rutinitas dengan asap hasil kebakaran hutan dan lahan selama 4 bulan lamanya, penyakit ISPA pun mewabah dimana mana, belum lagi ratusan dari mereka yang akhirnya memutuskan diri untuk mengungsi membawa seluruh keluarganya dari rumah yang biasa mereka tinggali karena kesulitan mendapatkan udara segar

Dan bencana tersebut akhirnya meninggalkan duka yang teramat panjang, kepada para orang tua yang harus ditinggalkan anak balita nya yang meninggal akibat sesak nafas akut hingga ISPA

Kemana kah ingatan kita akan itu semua?

Dimana rasa tanggung jawab para perusahaan dan penguasa yang melakukan pembakaran hutan dan lahan tersebut?

Bukankah Pemerintah berjanji menindak tegas dengan memberikan sanksi tegas pidana, dan juga berjanji akan mengumumkan nama nama pengusaha serta perusahaan pelaku pembakaran hutan dan lahan, lalu kemana janji tersebut?

Kini yang ada hanyalah lahan dan hutan yang dulu terbakar sudah ditanami oleh bibit bibit pohon sawit, habis terbakar terbitlah sawit

Sementara kita kembali ‘dibodohi’ oleh kegaduhan kegaduhan politik ala pemerintah saat ini, sehingga lupa akan fakta dan realisasi janji pemerintah itu sendiri untuk memberikan siapa dan perusahaan mana yang bertanggungjawab atas kebakaran hutan dan lahan, hingga akhirnya kembali sepi..

No comments

Powered by Blogger.